13
Merton
H.
Miller
dan
Franco
Modigliani,
yang
memenangkan
hadiah
Nobel
dalam
bidang
ekonomi.
Mereka
berargumentasi
bahwa
laba
ekonomis
(economic
income)
merupakan sumber
penciptaan nilai (value creation)
di perusahaan dan bahwa tingkat
kembalian (®ate of return/ ©ost of capital) ditentukan berdasarkan
tingkat resiko
yang
diasumsikan oleh
investor.
Sayangnya, Miller
dan
Modigliani
tidak
memberikan
teknik
untuk mengukur laba ekonomis (economic income) dalam suatu perusahaan.
Konsep EVA dipopulerkan oleh G. Bennet Steward, III, Managing Partner dari Stern
Steward
&
Co
dalam
bukunya
The
Quest for
Value
pada
tahun
1991.
Buku
yang
terbaru dari Joe M. Stern Managing Partner dari Stern Steward & Co berjudul The EVA
Challenge
Implementing
Value Added Change in An Organization
diterbitkan
tahun
2001.
Konsep EVA diluncurkan Stern Steward & Co pada tahun 1989. Sejak itu, lebih dari
300
perusahaan
di dunia mengadopsi disiplin tersebut, antara lain: Coca Cola, Quaker
Oats,
Boise
Cascade,
Briggs &
Stratton, Lafarge,
Siemens,
Tate
&
Lyle,
Telecom
New
Zealand,
Telstra,
Monsanto,
SPX,
Herman
Miller,
JC
Penney,
dan
US
Portal
Service
(Joel M. Stern, 2001, hal 15-16).
2.1.3.2 Pengertian Economic Value Added (EVA)
Menurut
Steward
sebagaimana
yang
dikutip
oleh
Sapto
Jumono
(Jurnal
Ekonomi
dan Bisnis Vol. 1 No. 01 Agustus, 2005, p55) menyatakan bahwa EVA dipopulerkan
oleh
Stern Stewart
Management
Service
yang
merupakan
salah
satu
perusahaan
konsultan di Amerika Serikat. EVA ini pada prinsipnya bukanlah merupakan metode
yang relatif baru dalam mengevaluasi dan menghargai kinerja manajemen.
Menurut
Tunggal
sebagaimana
yang
dikutip
oleh
Iramani
(Jurnal
Akuntansi
dan
Keuangan Volume 7 No. 1 Mei, 2005, p3) menyatakan bahwa metode EVA
|