14
pertama
kali dikembangkan
oleh
Stewart
&
Stern
seorang
analis
keuangan
dari
perusahaan Stern
Steward &
Co
pada
tahun
1993. Di
Indonesia metode
tersebut
dikenal
dengan
metode NITAMI
(Nilai
Tambah
Ekonomi).
EVA/ NITAMI
adalah
metode
manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi
dalam suatu
perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya
dapat tercipta
manakala
perusahaan
mampu
memenuhi
semua
biaya
operasi dan
biaya
modal.
EVA
merupakan
tujuan
perusahaan
untuk
meningkatkan
nilai
atau
value
added
dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan.
Oleh karenanya EVA merupakan selisih laba
operasi setelah pajak (Net Operating
Profit After Tax atau NOPAT) dengan biaya modal (Cost of Capital).
Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai
dari
suatu
investasi
yang
secara
sederhana
dapat
diartikan
sebagai
laba
operasi
setelah
pajak
(After
Tax
Operating
Income)
yang
dikurangi
dengan
total
biaya
modal (Total Cost of Capital), dimana
total biaya dihitung dengan cara mengalikan
tingkat biaya modal dengan total biaya yang diinvestasikan (Diana, 2005, p40).
Menurut
Widayanto
sebagaimana
yang
dikutip
oleh
Diana
(Jurnal
Ilmiah
Bidang
Manajemen & Akuntansi Volume 2 No. 1 Maret, 2005, p40) mengemukakan bahwa
EVA
merupakan
konsep
yang
dapat
menilai
kinerja perusahaan secara adil. Adil
disini
mengandung
pengertian
bahwa dalam
pengukuran
laba
perusahaan,
perusahaan harus
dengan
adil
memperhatikan
dan
mempertimbangkan
harapan-
harapan
penyedia
dana (kreditur
dan pemegang saham)
dan
derajat
keadilan ini
diukur dengan penggunaan ukuran tertimbang dari strukur modal yang ada.
EVA
merupakan
salah
satu
ukuran
untuk
kinerja
operasional.
EVA
dapat
didefinisikan sebagai
keuntungan operasional setelah pajak dikurangi dengan
biaya
modal
atau
dengan
kata
lain
EVA
merupakan
pengukuran
pendapatan
sisa
|