8
Sekitar 50 tahun SM, Julius Caesar, kaisar Roma,
menggunakan cipher substitusi
untuk
mengirim
pesan
ke
Marcus
Tullius
Cicero.
Pada
cipher
ini,
hurufhuruf
alfabet
disubstitusi
dengan
hurufhuruf
yang
lain
pada
alfabet
yang
sama.
Karena
hanya
satu
alfabet
yang
digunakan,
cipher
ini
merupakan
substitusi
monoalfabetik.
Cipher
semacam
ini
mencakup penggeseran alfabet dan
mensubstitusikan huruf tersebut. Secara
umum sistem cipher Caesar dapat ditulis sebagai berikut:
Z
i
=
C
n
(P
i
)
di
mana
Z
i
adalah
karakterkarakter ciphertext,
C
n
adalah
transformasi
substitusi
alfabetik, n adalah jumlah huruf yang digeser, dan P
i
adalah karakterkarakter plaintext.
Disk
mempunyai peranan penting dalam kriptografi
sekitar 500
tahun
yang
lalu.
Di
Italia
sekitar
tahun
1460,
Leon
Battista
Alberti
mengembangkan
diskcipher
untuk
enkripsi.
Sistemnya terdiri
dari
dua
disk
konsentris. Setiap
disk
memiliki
alfabet
di
sekelilingnya, dan
dengan
memutar
satu
disk
berhubungan
dengan
yang
lainnya,
huruf
pada satu alfabet dapat ditransformasi ke huruf pada alfabet yang lain.
Bangsa
Arab
menemukan
cryptanalysis
karena
kemahirannya dalam
bidang
matematika, statistika,
dan
linguistik.
Karena
setiap
orang
muslim
harus
menambah
pengetahuannya, mereka
mempelajari
peradaban
terdahulu
dan
mendekodekan
tulisan
tulisannya
ke
hurufhuruf
Arab.
Pada
tahun
815,
Caliph
alMamun
mendirikan
House
of Wisdom di Baghdad yang
merupakan titik pusat dari usahausaha translasi. Pada abad
ke9,
filsuf
Arab
alKindi
menulis risalat (ditemukan kembali
tahun 1987)
yang diberi
judul A Manuscript on Deciphering Cryptographic Messages.
Pada
tahun
1790,
Thomas
Jefferson
mengembangkan alat
enkripsi
dengan
menggunakan tumpukan
yang
terdiri dari
26
disk
yang
dapat diputar secara
individual.
Pesan dirakit dengan
memutar setiap disk ke
huruf
yang tepat di bawah batang berjajar
|