Home Start Back Next End
  
28
2. d < 1 dan ( g
u
+ g
l
) / 2 + 2
n+1
> 256.
Dari
rumus
g’
=
(
g
+
g
)
/
2
d’
=
(
g
+
g
)
/
2
+
(
2
+
b
),
asumsikan
nilai
b
adalah nilai maksimum 2
n
1, maka
g’
x
= ( g
u
+ g
l
) / 2 + ( 2
n
+ 2
n
1 )
= (  g
u
+ g
l
) / 2 + 2
n+1
-
1.
Dengan demikian, nilai g’
x
akan lebih besar dari 255 jika ( g
u
+ g
l
) / 2 + 2
n+1
> 256.
Pengecekan falling-off-boundary
ini
dilakukan
pada
saat
penanaman
dan
pengekstrakan
data.
Jika
terjadi
falling-off-boundary
maka
piksel
dilewati
tanpa
penanaman
data
(
jika
berada
pada
proses
penanaman
data
)
atau
pengekstrakan
data
( jika berada pada proses ekstraksi data ).
2.8 Pseudo-Random Number Generator ( PRNG )
PRNG
adalah
algoritma
yang
menghasilkan rentetan
angka-angka
yang
acak.
Output
ini
tidak
benar-benar acak
karena
dengan
menggunakan
seed
yang
sama
akan
menghasilkan
output
yang
sama.
PRNG
ini
sering
digunakan
dalam teori
kriptografi.
PRNG  bersifat  periodik,  dimana  dalam  setiap  periodik  akan  menghasilkan  rentetan
output yang sama.
Pada
program
aplikasi
ini
menggunakan Mersenne
Twister,
karena
Mersenne
Twister  ini  berkualitas  tinggi,  dapat  menghasilkan  bit-bit  dengan  sangat  cepat  dan
dengan orde 2
19937
-1 (Luke). Pembahasan
metode
ini
diluar ruang
lingkup
materi. Oleh
karena itu untuk menghasilkan bit-bit yang digenerasi akan menggunakan source code
Mersenne  
Twister  
yang   siap   pakai  
MersenneTwister.java ).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter