23
2. m = kurun waktu paling mungkin (most likely time)
Kurun waktu yang paling sering terjadi dibanding dengan yang lain bila
kegiatan dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama.
3. b = kurun waktu pesimistik (pessimistic duration time)
Waktu
yang paling lama untuk menyelesaikan kegiatan, yaitu bila segala
sesuatunya serba tidak baik. Waktu demikian dilampaui hanya sekali
dalam
seratus
kali,
bila
kegiatan
tersebut
dilakukan
berulang-ulang
dengan kondisi yang hampir sama.
Setelah
menentukan
estimasi
angka-angka a,
m,
b,
maka
tindakan
selanjutnya adalah
merumuskan hubungan ketiga angka tersebut
menjadi satu
angka,
yang disebut te atau kurun
waktu
yang diharapkan
(expected duration
time).
Angka
te
adalah
angka
rata-rata
kalau kegiatan
tersebut
dikerjakan
berulang-ulang dalam jumlah
yang besar.
Lebih
lanjut, dalam
menentukan te
dipakai
asumsi
bahwa
kemungkinan
terjadinya
peristiwa
optimistik (a) dan
pesimistik (b) adalah sama. Sedang
jumlah kemungkinan terjadinya peristiwa
paling
mungkin (m) ialah empat kali
lebih besar dari kedua peristiwa di atas.
Sehingga bila ditulis dengan rumus adalah sebagai berikut:
Kurun waktu kegiatan yang diharapkan : te = ( a + 4m + b ) (1/6).
Perlu
ditekankan
perbedaan
antara kurun waktu yang diharapkan
(te)
dengan
kurun
waktu
paling
mungkin
(m).
Angka
m
menunjukkan angka
perkiraan
oleh
seorang estimator. Sedangkan te
adalah
hasil
dari
rumus
perhitungan matematis.
|