15
5. Adanya Quality Assurance untuk mencegah terjadinya kecacatan produksi.
6. Mengurangi waktu set up dan berproduksi dalam ukuran batch
yang kecil.
7. Tata
letak
pabrik
harus
mampu
menghubungi
keseluruhan
operasi
(tata
ruang
proses) sehingga tercipta aliran material
yang tersinkronisasi.
8. Perencanaan
dan
jadwal
produksi
harus
dibuat
seragam,
jika
terdapat
variasi
yang
besar
dan adanya
pola-pola
tertentu
dalam
permintaan
maka
permintaan
tersebut harus di levelkan terlebih dahulu, karena sistem kanban hanya
dapat mengatasi variasi permintaan sebesar 10 %.
9.
Membangun
lingkungan
kerja
yang
kooperatif
dan
kerjasama
tim
kerja
yang
solid
karena
banyaknya
keputusan
yang
pengambilannya
dilakukan
oleh regu
kerja dilantai
produksi
tersebut.
Dengan
demikian,
pihak
manajer
perlu
memberikan
kesempatan
bagi
para
pekerjanya
untuk
berkembang
dan pihak
manajemen
harus
mampu
menghormati
keputusan-keputusan
yang
dibuat
oleh pekerja dilantai produksi.
2.2.4
Perbedaan Sistem
Tarik dan
Sistem
Dorong
Beberapa perbedaan sistem
tarik (kanban) dan sistem
dorong (MRP) menurut
Pike dan Cohen:
|