Home Start Back Next End
  
5
ke  beberapa
negara
termasuk
Indonesia.
Di  Indonesia
prangko
berkembang
dengan
melalui beberapa periode yaitu:
2.2.1.1 Masa penjajahan Belanda
Pada
masa
tersebut
di
Indonesia
telah
dipergunakan prangko
"Raja
Willem
III"
yaitu pada tahun 1864.
Prangko
pada zaman Hindia
Belanda
ini berwarna
merah anggur
dan
memuat
gambar
Raja
Willem
III
dari
Belanda
dalam
bingkai
berbentuk
persegi,
pada bagian atas prangko terdapat tulisan
"10
cent" dan pada bagian bawahnya memuat
tulisan
"Postzegel" pada
bagian
sebelah
kiri
memuat
tulisan
"Nederl"
dan
pada
bagian
kanan
memuat
tulisan
"Indie".
Prangko
Hindia
Belanda
pertama
ini
tidak
berperforasi
(tanpa
gigi),
dicetak
di
negeri
Belanda
(Utrecht)
sebanyak
2.000.000
prangko. Gambar
prangkonya dirancang oleh T.W kaisar dari Amsterdam.
2.2.1.2 Masa Pendudukan Jepang
Sesudah
pemerintah Hindia
Belanda
menyerah
tanpa
syarat
kepada
bala
tentara
jepang
tanggal
8
Maret
1942,
Pemerintah Sipil
dilakukan dibawah
Pimpinan
Angkatan
Perang Jepang. Pada awal Pendudukan Jepang persediaan prangko jaman Belanda
masih
banyak.
Karena
prangko
baru
belum
sempat
dicetak,
Prangko-prangko lama
tetap
dipergunakan
dengan
membubuhkan
cetak
tindih
yang
mempergunakan
huruf
Jepang.
Gambar-gambar cap
tersebut
ada
yang
berupa
"Binatang"
seperti
di
daerah
Aceh,
ada
yang
berbentuk "Palang"
seperti
di
Sumatra
Utara
dan
ada
yang
berwujud
"Jangkar"
seperti
di
daerah
Indonesia
Timur.
Cetak
tindih
tersebut
memuat
kata
"Dai
Nippos
Yubin
Kyoku".
Setelah melalui masa
cetak
tindih
maka
pada
tahun
1943
diterbitkan
prangko-prangko Jepang
yang
bergambarkan
bola
dunia
dengan
peta
kerajaan
Jepang,
kerbau yang sedang membajak,pantai laut dan lain-lain.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter