30
Minggu
Paskah,
saat
Yesus
bangkit
kembali
dengan
mulia
dari
antara
orang
mati.
Dengan
ini
umat
Kristen
menggantikan perayaan
Paskah
umat
Yahudi,
yang
disebut Pesakh
(dari
bahasa Ibrani ???
).
Pada
saat
itu
umat
Yahudi
memperingati
keluarnya bangsa Yahudi dari tanah Mesir
yang dipimpin oleh
nabi Musa,
sebagaimana
tertulis dalam kitab Perjanjian Lama Keluaran.
Setelah
kebangkitan-Nya, Yesus
beberapa
kali
menampakkan
diri-Nya,
sebagaimana
tercatat
dalam
kitab
Injil.
Pada
suatu
peristiwa
penampakanNya, Yesus
menunjuk St.
Petrus
sebagai pemimpin atas kawanan domba-Nya, atau
yang kita
kenal
sebagai
Paus
pertama.
Ketika
genap
empat
puluh
hari
setelah
kebangkitan-Nya, Yesus
naik ke surga.
Sepuluh
hari kemudian, Roh Kudus
turun atas diri para
rasul
dalam
rupa
lidah-
lidah
api,
sebagaimana yang
dijanjikan oleh
Yesus
sendiri.
Hal
inilah
yang
menjadikan
para murid-Nya
mampu bercakap-cakap dalam pelbagai bahasa
yang tidak
mereka kenal
sebelumnya.
Peringatan
turunnya
Roh
Kudus
ini
disebut
Pentakosta,
yang
berarti
hari
kelima puluh dalam bahasa Ibrani, karena terjadi 50 hari setelah Minggu Paskah.
Telur Paskah
Telur Paskah
berasal dari
tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa.
Bagi para
leluhur
kita
yang
belum
mengenal
ajaran
Kristiani,
sungguh
merupakan peristiwa
yang
menakjubkan
menyaksikan
suatu
makhluk
hidup
yang
baru
muncul
dari
suatu
obyek
yang
tampaknya
mati.
Bagi
mereka,
telur
merupakan
simbol
musim
semi.
Di
masa
silam, di Persia, orang biasa saling
menghadiahkan telur pada saat equinox
musim semi,
yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.
|