7
gerakan-gerakan gerilya
pejuang,
berpuluh-puluh
Kantor
Pos,
Kantor
Telegrap
dan
Kantor Telepon
hancur.
Hal
ini
merupakan tantangan bagi PTT karena dengan kejadian
tersebut
merupakan hambatan
terhadap
lancarnya
usaha
pengluasan dan
pembangunan
Jawatan PTT. Salah satu sumber pendapatan Jawatan PTT untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran
eksploitasi
Perusahaan adalah
hasil penjualan
benda-benda
pos,
antara
lain
berbagai
jenis
prangko,
sampul,
warkatpos, kartupos,
kupon
balasan
internasional
formulir-formulir dan
lain-lain.
Dalam
memnuhi kebutuhan tersebut
maka
diadakan pembaharuan kontrak antara Jawatan PTT dengan N.V Joh.Enschede en Zonen
di Haarlem (Negeri Belanda) untuk pencetakan prangko harga Rp 1,- keatas dalam masa
5 tahun mulai tanggal 1 Januari 1950.
Pada
permulaan tahun
1950
muali
terdapat
prangko:
Prangko
biasa
seri
Angka
(smelt) yang terbit pada tanggal 1-1-1949, Prangko
Biasa seri Bangunan (dengan
gambar
rumah
dan candi)
yang
terbit pada tanggal
1-9-1949,
Prangko
Peringatan UPU
seri
UPU
yang
terbit
pada
tanggal
1-10-1949.
Pada
awal
1950
sebagian dari
sisa
persediaan Prangko
Seri
Angka
dan
Seri
Bangunan
dibubuhi
cetak
tindih"
R.I.S".
Dan
selama tahun 1950 diterbitkanlah prangko-prangko seperti Prangko
RIS
yang terbit pada
tanggal 17-1-1950,
Prangko
Peringatan Seri Garuda diterbitkan pada tanggal 17-8-1950
dll.
2.2.2 Definisi Prangko
Prangko
berarti
telah dibayar ongkos
kirimnya oleh pengirim. Prangko
berasal
dari
bahasa
Latin
Franco
yang
berarti
tanda
pembayaran untuk
melunasi
biaya
pengiriman
surat.
Secara
keseluruhan
prangko
adalah
secarik
kertas
kecil
bergambar
yang
diterbitkan
oleh
pemerintah
di
bagian
depan
memuat
suatu
harga
tertentu
dan
|