46
yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada jaman dahulu
bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka
menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25
Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari
Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah
hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag.
Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari
orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa matahari Horus
dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.
Maka dari itu ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon
Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari.
Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ini
hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi
yang indah bagi orang lain "evergreen". Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan
"hidup kekal", sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok
daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya.
2.4
Data Penyelenggara
Sampai saat
ini,
masih ada kesalahpahaman di kalangan masyarakat luas.
Banyak
yang
menganggap bahwa
yang
menerbitkan prangko
adalah
PT
Pos
Indonesia
atau
bahkan sering
disebut Kantor Pos
dan
Giro.
Padahal,
sesuai
dengan aturan
pemerintah
yang
antara
lain
termuat
dalam
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pos
dan
Telekomunikasi
(Dirjen
Postel)
Nomor
23/Dirjen/2003, yang
menerbitkan
prangko
adalah
Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel). Dirjen Postel juga pemegang hak cipta
|