2.2.3 PERBASI
Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan
yang
telah
direbut
itu,
permainan
Bola
Basket mulai
dikenal
oleh
sebagian
kecil
rakyat
Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat
Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan
dentuman
meriam penjajah
tidak
menjadi
penghalang
bagi
bangsa
Indonesia
untuk
melakukan
kegiatan
olahraga,
termasuk
permainan Bola Basket. Bahkan dengan
dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia
untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan
kembali berkuasa semakin
membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo
diselenggarakan
Pekan
Olahraga
Nasional (PON)
Pertama
yang
mempertandingkan
beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta
beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga
Sarangan.
Pada
tahun
1951,
Maladi
dalam kedudukannya
selaku
Sekretaris
Komite
Olympiade
Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumenten untuk menyusun
organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya
karena pada tahun ini juga di
Jakarta
akan
diselenggarakan
PON
ke-II,
maka
kepada
kedua
tokoh
tadi
Maladi
meminta pula untk menjadi penyelenggara pertandingan Bola Basket.
Atas
prakarsa
kedua
tokoh
ini,
pada
tanggal
23
Oktober
1951
dibentuklah
organisasi
Bola
Basket
Indonesia
dengan
nama
Persatuan Basketball Seluruh Indonesia
disingkat
PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa
|