Home Start Back Next End
  
27
prinsip 
logika,  yang  disebut 
logika  konvensional,  atau 
lebih  dikenal  dengan 
logika
boolean  atau 
logika  klasik  atau 
logika  digital 
biasa. 
Dalam 
logika 
boolean, 
nilai
kebenaran
mempunyai kondisi
yang
sudah
pasti,
dengan
tidak
adanya
kondisi
antara,
sehingga
segala
hal
hanya
dapat
diekspresikan dalam
istilah
binary,
yaitu
:
Ya
Tidak
atau ON OFF atau High Low atau “1“ –
“0“ atau Hitam – Putih. Memang tidak dapat
dipungkiri,
hukum
ini
telah
mendominasi
pemikiran
logika
di
dunia
sampai
sekarang.
Namun,
yang
harus
juga
disadari,
pemikiran
mengenai
logika
boolean
ini
dengan
nilai
kebenaran
yang pasti
yaitu
benar atau salah dalam kehidupan
yang
nyata sangatlah tidak
mungkin. Oleh karena itu dibentuklah Logika samar.
Logika samar
atau
yang disebut juga dengan kekaburan
menawarkan logika
yang
dapat
merepresentasi keadaan sebenarnya,
mengatasi
masalah
gradasi
yang tak terhingga,
yang berada pada dunia
nyata. Logika samar
merupakan peningkatan dari
logika boolean
yang berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian.
Sejarah Logika samar:
Tahun  1965,  Prof.  Zadeh  dari  California  Univ. 
menulis  paper 
yang  sangat
terkenal dan menjadi bahan referensi utama dunia Fuzzy.
Tahun
1974,
Prof
Mandani
dari
London
Univ.
menerapkan
teori
Fuzzy
untuk
mengendalikan steam engine.
Tahun
1970-an,
Institusi
Ilmiah  mengenai
Logika
samar
terbentuk
dan
teori
mengenai Fuzzy berkembang pesat.
Tahun
1980-an,
Fuzzy
masuk
pada
dunia
terapan
seperti
industri
semen,
IC
fuzzy, komputer fuzzy, kendali fuzzy, dsb.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter