Home Start Back Next End
  
   2
56
i
2
U’ =
u
u1
u
2
u1
(u
2
u1
)
u1
Setelah
melakukan
preprocessing,
variabel-variabel
yang
relevan
dapat
segera
dipilih,
tentu
saja
dengan
bantuan
para
ahli.
Untuk
sekumpulan
data
u
=
(u1,u2,…,u
N
)
dapat
dicari:
N
mean :
m
u
i
N
i
1
1
N
variansi:
v
(u
m)
2
N
1
i
1
deviasi standar:
v
range:
s
u
max
u
min
koefisien korelasi:
N
(
x
i
m1 )( y
i
m
2
)
r
i
1
N
N
(
x
i
m1 )
(
y
i
m
2
)
i
1
i
1
dengan m1 adalah mean dari X, dan m2 adalah mean dari Y.
Koefisien
korelasi
akan
bernilai
pada
interval
[-1
1].
Jika
r
=
-1,
berarti
ada
korelasi
negatif
yang
kuat
antara
X
dan
Y.
Jika
r
=
1,
berarti
ada
korelasi
positif
yang
kuat
antara X dan Y. Namun
jika r =
0,
berarti tidak ada korelasi
antara
X
dan
Y. Dua
variabel
yang terkorelasi kuat
mengindikasikan bahwa keduanya tergantung secara linear.
Jika
dua
variabel
tergantung
secara
linear
berarti
terjadi
redundancy (ketidakperluan).
Sehingga jika hal ini terjadi, kita cukup memilih salah satu variabel saja.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter