25
softcomputing
yaitu
Prof.
Lotfi
A.
Zadeh
sebagai berikut :
Berbeda
dengan
pendekatan
konvensional
hardcomputing, softcomputing
dapat
bekerja
dengan
baik walaupun terdapat ketidakpastian, ketidakakuratan maupun kebenaran
parsial pada data yang diolah. Hal inilah yang melatarbelakangi fenomena
dimana kebanyakan metode softcomputing mengambil human-mind sebagai
model..
Mengapakah human-mind
merupakan
model
yang
menarik
bagi
pengembangan
softcomputing
?
Kunci
dari
pertanyaan
ini
sebenarnya
terletak
pada struktur dan
fungsi dari tak
manusia. Otak
manusia
merupakan mesin
molekuler,
yang
terdiri
dari
dua
jenis
sel: neuron
dan glia.
Dalam
otak
kita
11
terdapat
sekitar
10
sel
neuron,
sedangkan
sel
glia
sekitar
3 sampai
4 kali
ipatnya.
Sel
neuron
berfungsi
sebagai
pemroses
informasi
yang
diterima
oleh
otak.
Sel
neuron
terhubung antara
satu
dengan
yang
lain
dengan
benang-benang
panjang.
Berat
otak
manusia
saat
lahir
sekitar
400
gram,
sedangkan saat
dewasa
sekitar
1500
gram.
Pertambahan berat
ini
disebabkan
oleh
bertambahpanjangnya
benang-benang
tersebut,
disamping
pertambahan
sel
glia.
Pertambahan
panjang
ini berkaitan erat dengan proses
pembelajaran
yang dialami oleh
manusia. Hal
ini
merupakan
ide
awal
bagi
pengembangan metode
softcomputing:
artificial
neural
network,
yang
memiliki kemampuan pembelajaran terhadap
informasi
yang
telah
diterima.
Selain
kemampuan pembelajaran, otak
manusia
juga
memiliki
kemampuan
untuk
mengambil keputusan
walaupun
informasi
mengandung unsur
ketakpastian
dan
kekurangtegasan,
seperti
manis,
pahit,
tinggi,
rendah,
|