20
suku
bangsa
di
Afrika,
Asia,
Oseania,
Amerika
Utara,
dan
Amerika
Latin.
(Koentjaraningrat, 1990:249)
Penelitian akulturasi dalam lapangan antropologi dimulai setengah abad
yang lalu. Banyak sarjana antropologi tertarik kepada suku-suku bangsa di luar
Eropa
yang
mempunyai kebudayaan asli atau belum terkena pengaruh kebudayaan
Euro-Amerika.
Hasil
penelitian
membuktikan bahwa hampir tidak ada lagi suku
bangsa yang asli seperti itu. (Koentjaraningrat, 1990:249)
Difusi dan akulturasi memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannya, difusi dan akulturasi memerlukan adanya suatu kontak. Tanpa
kontak tidak mungkin kedua proses tersebut dapat berlangsung. Perbedaannya,
difusi
berlangsung
dalam keadaan
yang
didalamnya
kontak
tidak
perlu
ada
secara
langsung dan berkelanjutan. Misalnya, difusi dari penggunaan tembakau yang
tersebar ke seluruh dunia. Sedangkan akulturasi memerlukan hubungan yang dekat,
langsung, serta bekesinambungan. (Koentjaraningrat, 1990:247-248)
2.3.3
Konsep Asimilasi Budaya
Pengertian asimilasi menurut Encyclopaedia Britannica (1979:594)
adalah sebagai berikut:
Assimilation,
the
process
whereby individuals
or
groups
of
differing
ethnic heritage are absorbed into the dominant culture of a society.
Usually
they
are
immigrants
or
hitherto
isolated
minorities
who,
through contact and participation in the larger culture, gradually give
up most of their former culture traits to such a degree that socially they
become
indistinguishable
from other
members
of
the
society.
Assimilation
does
not
denote
racial or
othe
biological
fusion,
though
such fusion may be related. (Encyclopaedia Britannica I, 594:1979)
|