9
Pada
tahun
1853,
Jepang
yang
tengah
menikmati
masa
damainya
selama
260 tahun terisolasi dari dunia
luar dikejutkan oleh kedatangan Angkatan
Laut
Amerika
ke Jepang. Jepang tiba-tiba menyadari bahwa mereka jauh tertinggal dari peradaban Barat
--khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi--
setelah mereka berperang
melawan
pasukan
Amerika,
Inggris,
dan
Perancis
hanya
dengan
menggunakan
senjata
dan perlengkapan yang usianya sudah 200 tahun. Setelah pecah peperangan menduduki
daerah
Jepang
oleh
pasukan
Amerika,
Inggris,
dan
Perancis
dan
juga
setelah
terjadi
Perang Sipil, terjadilah Revolusi Meiji pada tahun 1868, dan Jepang memulai
modernisasi mereka dengan pemerintahan baru dibawah kepemimpinan seorang Kaisar.
Pemerintah baru saat itu tengah berusaha keras mengejar ketertinggalan
mereka dari
negara-negara Barat. Mereka ingin
mencapai apa
yang
negara-negara
Eropa
capai
dalam 200
tahun
hanya
dalam waktu
30
tahun.
Tetapi
Jepang
percaya
akan
pentingnya nilai pendidikan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang untuk
kemakmuran
ekonomi
di
masa
mendatang.
Pendekatan seperti ini memang tampaknya
akan
membutuhkan
waktu
yang
lama,
tetapi
mereka
percaya
bahwa
pendekatan
seperti
ini akan memberikan efek yang lebih baik untuk jangka panjang.
Pada tahun 1871, Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan
monbukagakushou
(?????) membentuk
dan
menrencanakan
sebuah
strategi
komprehensif
yang
ditujukan
untuk
sistem pendidikan
pada
tahun
1872.
Berdasarkan perencanaan ini, didirikanlah 25.000 sekolah dasar di seluruh negeri pada
tahun
1880.
Dua
puluh
tahun
kemudian,
di
permulaan
abad
kedua
puluh,
sekitar
99%
anak
laki-laki
dan
perempuan
telah
belajar di
pendidikan
dasar
(wajib
belajar
6
tahun)
(Okamoto, 1992:10).
|