Home Start Back Next End
  
13
4.   Sebuah
partikel
selalu
diletakkan
setelah
kata
yang
diubahnya,
yang
berarti
bahwa
pada
waktu
menerjemahkannya
ke
dalam bahasa
Inggris,
susuanan
katanya harus diubah.
Kawashima
(1992)
juga
mengungkapkan
bahwa
partikel
dalam bahasa
Jepang
selalu diletakkan setelah verba, adjektiva, adverbia, dan nomina. Namun bila
dibandingkan,  partikel  lebih  sering  diletakkan  setelah  nomina  daripada  diletakkan
setelah verba, adjektiva, maupun adverbia.
Dalam gramatikal,
bahasa
Jepang
memiliki
partikel
(joshi)
yang
fungsinya
bermacam-macam. 
Berdasarkan 
fungsinya, 
partikel 
dalam  bahasa 
Jepang
diklasifikasikan menjadi empat macam (Hirai, 1982:161) yaitu :
1.  Kakujoshi (???)
Joshi yang termasuk kakujoshi pada
umumnya dipakai setelah nomina untuk
menunjukkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya. Joshi
yang
termasuk kelompok
ini
misalnya ga, no, o, ni, e, to, yori, kara, de, dan
ya.
2.   Fukujoshi (???)
Joshi
yang
termasuk
fukujoshi
dipakai
setelah
berbagai
macam kata.
Fukujoshi
berkaitan
erat
dengan
dengan bagian
kata
berikutnya.
Joshi
yang
termasuk
kelompok
ini
misalnya wa,
mo,
koso,
sae,
demo,
shika,
made,
bakari, dake, hodo, kurai (gurai), nado, nari, yara, ka, dan zutsu.
3.   Setsuzokujoshi (????)
Joshi
yang
termasuk
setsuzokujoshi
dipakai setelah yoogen
(dooshi,
i-
keiyooshi,
na-keiyooshi) atau
setelah
jodooshi
untuk
melanjutkan
kata-kata
yang
ada
sebelumnya
terhadap
kata-kata
yang
ada
pada
bagian
berikutnya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter