36
K
b
= Biaya utang sebelum pajak
T
= Tarif pajak
n
= Umur penyusutan dan umur ekonomis
Kriteria penilaian dari metode ini adalah :
Jika, nilai NAL = 0, maka biaya membeli sama dengan biaya leasing.
Jika, nilai NAL > 0, maka biaya membeli lebih besar dari biaya leasing.
Jika, nilai NAL < 0, maka biaya membeli lebih kecil dari biaya leasing.
c.
Urutan prioritas
Bila
perusahaan
dihadapkan
pada situasi
dimana
perusahaan
harus
menentukan
prioritas
daripada
rencana-rencana
investasinya,
maka proses
pengurutan
prioritas
dapat
digunakan.
Menurut
Husein
Umar
(2003,
p207-209), terdapat
lima
skenario
pengurutan
prioritas:
1.
Mutually
Exclusive (saling meniadakan)
Dalam
skenario
ini
jika
perusahaan
memilih
proyek
A
maka
proyek-proyek
lain ditiadakan. Instrumen pengukuran yang cocok digunakan pada skenario ini
adalah
metode Net Present Value (NPV) atau
Internal Rate Return (IRR) tergantung
pada persoalan yang dihadapi dan karakteristik keduanya.
2. Contingency (saling terkait)
Dalam
skenario
ini
jika
perusahaan
memilih
proyek A
yang
erat
hubungan
dengan
proyek
B,
maka
proyek
B
atau yang
lainnya diikutsertakan
juga.
Metode-
metode
yang dapat digunakan dalam
skenario
ini adalah
Profitibality
Index (PI), Net
Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), dan lainnya.
3. Independence (saling bebas)
Dalam
skenario
ini
jika
perusahaan
memilih
proyek
A sesuai
dengan
kelayakannya
dan
ternyata
proyek
B
(bertolak belakang dengan proyek A dalam
hal
|