32
itu
metode
PERT
merupakan
teknik
dengan
menggunakan probabilitas,
yaitu
yang
memungkinkan
untuk
merumuskan
probabilitas
yang
dapat
terjadi
di
estimasi
waktu
yang berbeda-beda. Sedangkan CPM
dapat disebut sebagai metode yang menggunakan
metode
deterministic,
yaitu menggunakan dua jenis
estimasi
waktu
:
waktu
normal
dan
waktu tercepat.
CPM dan PERT keduanya memiliki enam langkah sebagai berikut :
a. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kaca
b.
Membangun hubungan antara kegiatan, memutuskan kegiatan mana yang
harus lebih dahulu dan mana yang harus mengikuti kegiatan.
c. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan seluruh kegiatan.
d.
Mentapkan perkiraan waktu dan biaya untuk tiap kegiatan.
e. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini yang disebut jalur kritis.
f.
Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian proyek.
Dengan
menggunakan
metode
PERT
diharapkan
dapat
menjawab
pertanyaan
seperti
(Render, Stair, dan Hanna, 2003, p251) :
1.
Kapan seluruh proyek dapat diselesaikan?
2.
Kegiatan manakah yang menjadi jalur kritis, dimana dapat menyebabkan
keterlambatan seluruh proyek apabila berjalan efektif?
3.
Kegiatan manakah yang bukan bagian jalur kritis, dimana jika kegiatan
tersebut
berjalan
kurang
efektif
maka
kurang
mempengaruhi
kegiatan
keseluruhan proyek?
4.
Berapakah
probabilitas
jika
sebuah
proyek
dapat
diselesaikan dengan
waktu yang efektif?
5.
Dalam situasi yang normal, apakah sebuah proyek dapat berjalan
lebih
cepat
dari
pada
waktu
normal,
sesuai waktu
normal atau
dapat
juga
berjalan lebih lambat?
|