8
Sebenarnya,
beton
tidak
menjadi
padat
karena
air
menguap,
tetapi
semen
berhidrasi,
mengelem komponen
lainnya
bersama
dan
akhirnya
membentuk
material
seperti-batu.
Proses
hidrasi
terjadi bila
semen bersentuhan dengan air.
Proses
ini
berlangsung
dalam
2
arah
yakni
keluar
dan
kedalam,
maksudnya
hasil
hidrasi
mengendap dibagian
luar
dan
inti
semen
yang
belum
terhidrasi dibagian
dalam
secara
bertahap
terhidrasi.
Ketika
semen
bercampur
dengan
air
terjadilah reaksi
kimia
yang
menghasilkan
bermacam-macam senyawa
kimia.
Senyawa
yang
paling
penting
berdasarkan
hasil
perhitungan R. H. Bogue adalah :
C3S
=
4,07(CaO)-7,6(SiO2)-6,72(Al2O3)-1,43(Fe2O3) -2,85(SO3)
C2S
=
2,87(SiO2)-0,75(C3S)
C3A = 2,65(Al2O3)-1,69(Fe2O3)
C
4
AF
= 3,04(Fe2O3)
Sifat C3S (tricalsium-silicate) hampir sama dengan semen portland. Bila senyawa
ini
dicampur
dengan
air,
maka
dalam
beberapa
jam
pengikatan C3S
dan
air
akan
menghasilkan pengerasan pasta
semen. Pada
minggu
pertama setelah proses
pengikatan
kekuatan
yang dihasilkan akan
mencapai
70
%,
dengan panas
hidrasi
yang dikeluarkan
sekitar 500 J/gr. Kandungan C3S di dalam semen portland rata-rata sekitar 48 %.
C2S
(bicalcium-silicate)
berhidrasi
dengan
jumlah
panas
hidrasi
yang
rendah
sekitar
250
J/gr.
Pasta
yang
mengeras
mendapatkan kekuatan
relatif
lebih
lambat
beberapa minggu, bahkan bulan, untuk mencapai kekuatan akhir yang sama dengan
yang
dihasilkan oleh senyawa C3S. Kandungan C2S di dalam semen portland rata-rata sekitar
25%.
|