26
fs dihitung dan dibandingkan dengan volume hujan yang diresapkan untuk kejadian ini.
Hanya jika F = Fs kondisi ini dihitung lagi dengan menggunakan persamaan kedua.
Ketika
hujan
yang
terjadi
intensitasnya
kurang
dan
sama
dengan
Ks
,
semua
curah hujan diresapkan dan digunakan hanya untuk memperbaiki kekurangan
kelembaban awal,
IMD.
Kumulatif
infiltrasi
tidak
dirubah
untuk
intensitas
hujan
yang
rendah seperti ini. (relatif terhadap konduktivitas hidraulik tanah jenuh, Ks).
Persamaan
menunjukkan bahwa
kapasitas
infiltrasi
setelah
permukaan
jenuh
tergantung pada
volume yang diinfiltrasikan, tergantung pada
laju
infiltrasi pada
langkah
sebelumnya.
Untuk
menghindari kesalahan
numerik selama tahapan
waktu, persamaan
Green-Ampt diintegralkan, dengan fp diganti menjadi dF/dt:
Ks(t 2 - t1) =
F
2
-
C.ln(F
2
+
C
)
-
F1
+
C.
ln(F1
+
C
)
(2.16)
Dengan :
C = IMD . S (ft)
T = waktu (second)
1,2 = notasi awal dan akhir interval waktu
Volume
infiltrasi
selama
tahapan
waktu
(t2 -
t1)
adalah
(t2
t1)
x
i
jika
permukaan
belum jenuh
dan
(F2
F1)
jika
kejenuhan
telah
terjadi
sebelumnya
dan
ketersediaan
air
di
permukaan
cukup.
Ketika
hujan
berhenti
(dibawah
kapasitas
infiltrasi)
maka
sejumlah
air
yang
tertampung
di
permukaan
diizinkan
untuk
meresap
dan menambah volume komulatif infiltrasi.
Untuk
menghitung
besarnya
infiltrasi
ini dibutuhkan
3
(tiga)
parameter
sebagai
masukan data, yaitu:
|