![]() Bahwa
persiapan kita
untuk
mengantisipasi risiko
tidak
sebanding dengan
yang terjadi (tidak proaktif).
Itu adalah
rintangan. Apa
yang kita anggap sebagai sebuah
kegagalan
adalah sebuah rintangan. Kita
diberi
sinyal
bahwa hal
itu
bukanlah jalan
yang baik bagi kita.
Kita kehabisan
napas, dalam arti bingung atau kekurangan
modal.
6.
Tidak
menerima
apa
yang ada
di depannya
dan
selalu
mencari
yang
terbaik (perfectionist)
Seorang
smart and good entrepreneur diharapkan mampu memberikan
apa yang
lebih
baik
lagi
pada
pelanggan. Seorang
yang
perfeksionis
itu seperti
pisau
bermata
dua.
Yang
pertama
ialah
bahwa
ia berdampak
untuk
berusaha
mencapai
yang
terbaik
dan
memberikan
yang
terbaik.
Dan
yang
kedua,
ia
berdampak
buruk
bagi
dirinya
sendiri
bila
ia
tidak
mampu
menanggung
senjata
kesempurnaan
dirinya
dan pikirannya
sehingga
berakibat
fatal,
seperti
frustasi
dan
putus
asa
karena
idealisme yang
mengubur
impiannya. Wirausaha
yang baik harus mengubah
hal itu menjadi kekuatannya.
Selain itu,
menurut Hendro dan
Widhianto (2006, p.56), ada
beberapa ciri
yang
biasanya
ada dalam diri seorang entrepreneur yang telah sukses, yaitu:
Mempunyai
impian
-
impian
realistis
dan
tinggi
dan
mampu
diubah
menjadi
cita
cita
yang
harus
ia
capai.
Hidupnya ingin
berubah karena kekuatan emosionalnya
yang
tinggi dan
keyakinannya
yang kuat, sehingga
impian
itu bisa
terwujud
(power
of dream).
Mempunyai
empat
karakter
dasar kekuatan
emosional
yang saling
mendukung
untuk sukses:
|