48
4.
Technology berperan
bagaimana
perusahaan
melengkapi
para
anggota
perusahaan
sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat.
5.
Process
merupakan
langkah
yang
dilakukan
oleh
perusahaan untuk
menciptakan,
mengidentifikasi,
mengumpulkan,
mengadaptasi,
mengorganisir, menyimpan,
menggunakan
serta
menyabarkan knowledge
yang
penting
di
perusahan
untuk
menambah nilai bagi perusahaan.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa semua
elemen
dalam
KMAT
harus
dilakukan
secara
berkesinambungan
dalam
menciptakan
organizational
learning
yang
terus
tumbuh dan
berkembang di
dalam perusahaan sehingga perusahaan akan
selalu
menjadi
organisasi yang terus menerus belajar.
Elemen
leadership
dari
KMAT
tidak
terlepas
dari
peran
dari
top
management
untuk
mendukung terciptanya organizational learning. Menurut Sangkala
(2007, p251),
agar tercipta kondisi organizational learning yang kondusif tidak terlepas dari peran top
management
yang
direpresentasikan
oleh
pimpinan
dan
manajer. Peran
tersebut
diperlukan
oleh
organisasi
yang
memang
menginginkan organisasinya
menjadi
organizational
learning.
Pimpinan
akan
menyusun
target,
mengembangkan strategi,
mengkomunikasikan
visi
dan
mengaitkan
karyawan
dengan
departemennya.
Perubahan
merupakan
tujuan
utamanya,
sehingga
dapat
menggalang
seluruh
bagian
dalam
organisasi ke arah tujuan yang diinginkan dengan cara yang lebih cepat.
Elemen culture
dari
KMAT
secara
tidak
langsung akan
terbentuk
melalui
tindakan
top
management
melalui
upaya
change
management
untuk
merubah
prilaku,
pola
pikir
dan
tindakan
yang
belum
berorentasi knowledge
menjadi
berorentasi
knowledge.
Menurut
Sangkala (2007,
p288),
organizational learning
culture
menekankan pada pentingnya pembelajaran
yang terus
menerus dilakukan pada
semua
|