Home Start Back Next End
  
28
Selanjutnya  bahan  yang  sudah  dicampur  dalam  batch dilebur  dalam 
ruang
tertutup
yang
disebut melter
yang
terbuat
dari
bahan
batu
tahan
api.
Didalamnya
disemburkan nyala api dari kanan dan kiri dengan suhu mencapai 1600°C, api ini
dihasilkan dari regerator. Leburan bahan baku tadi berubah menjadi cairan yang disebut
molten. Setelah berubah menjadi molten maka suhunya akan diturunkan perlahan-lahan,
yaitu dengan
mengalirkan moten melalui
saluran dari melter ke refiner yang didalamnya
terdapat fan yang
menghembuskan
udara
sehingga
tempratur
ruangan
menjadi
1300°C.
Selama
melewati saluran,
gelembung-gelembung
yang terdapat pada molten dihilangkan
oleh alat yang bernama stirrer.
Setelah
suhu
turun,
maka
kaca
akan
diatur
tebal
tipisnya
dalam mesin
yang
disebut metal bath yang berupa ruangan tertutup berfungsi untuk menarik kaca sekaligus
mengatur
lebar,
tebal dan
tipisnya kaca. Dari refiner, molten dialirkan
melewati saluran
yang disebut canal lip casing dan
masuk
melewati tweel gate yaitu berupa dumper
yang
membuka dan
menutup
untuk
mengatur jumlah aliran. Selanjutnya didalam metal bath,
permukaan
kaca
yang
masih
lunak
menyentuh
permukaan
rol
dari arrol
machine
yang
berputar
searah
aliran
kaca
sehingga
kaca
akan
tertarik,
proses
inilah
yang
mengatur
lebar
dan
tebal
tipisnya
lembaran
kaca.
Kaca
yang
sudah
melewati
proses
pada
metal
bath
akan
keluar
melalui exit
sealing
gate yang
sekaligus
akan
menahan
kaluarnya
api
dan gas penekan dari dalam ruangan metal bath.
Selanjutnya kaca akan
mengalami proses annealing
yaitu
memanaskan kemudian
mendinginkan kaca kembali. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan
lembaran kaca
yang
berkualitas baik yang berarti hasil kaca cukup keras, tidak getas dan tanpa goresan. Oleh
karena
itu
lembaran
kaca
yang
bertemperatur
tinggi
600
-700°C)
dan
masih
lunak
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter