20
yang berdekatan. Setelah meredah hutan akhirnya kancil berjumpa dengan sebatang
sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang waktu, Sang Kancil terus minum
dengan sepuas-puasnya. Kedinginan air sungai tersebut telah menghilangkan rasa
dahaga Sang Kancil.
Kancil terus berjalan-jalan menyusuri tebing sungai. Apabila terasa penat, ia berehat
sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang di sekitar kawasan tersebut.
Kancil berkata didalam hatinya Aku mesti bersabar jika ingin mendapat makanan yang
lezat-lezat. Setelah kepenatannya hilang, Sang Kancil menyusuri tebing sungai tersebut
sambil memakan dedaun kegemarannya yang terdapat disekitarnya. Ia tiba di satu
kawasan yang agak lapang, Sang Kancil memandang kebun buah-buahan yang sedang
masak ranum di seberang sungai. Alangkah enaknya jika aku dapat menyeberangi
sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan tersebut pikir Sang Kancil.
Sang Kancil terus berfikir mencari akal bagaimana untuk menyeberangi sungai yang
sangat dalam lagi deras arusnya. Tiba-tiba Sang Kancil terpandang Sang Buaya yang
sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi kebiasaan buaya apabila hari
panas ia suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.Tanpa berlengah-lengah lagi
kancil terus menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu berkata Hai sabahatku
Sang Buaya, apa khabar kamu pada hari ini?
Buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari terus membuka
mata dan didapati
sang kancil yang menegurnya tadi, Kabar baik sahabatku Sang Kancil sambung buaya
lagi. Apakah yang menyebabkan kamu datang ke mari? Kata Sang Kancil,
|