22
melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak kegembiraan dan berkata, Hai buaya-
buaya sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua dan tidak ada
hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman.
Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya berasa marah dan malu karena mereka
telah di tipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Sang Kancil
apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara hingga
hari ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meniggalkan
buaya-buaya tersebut dan terus menghilangkan diri di dalam kebun buah-buahan untuk
menikmati buah-buahan yang sedang masak ranum itu.
2.6.3 Si Kancil dan Kerbau
Pagi itu Kancil berjalan-jalan di pinggir sungai. Ia senang sekali menghirup
udara segar. Tiba-tiba seekor burung Emprit menyapanya, "Halo, apa kabar, Cil?"
"Kabar baik, Emprit! Bagaimana dengan kamu?"
"Begini,Cil,.." Belum sempat burung Emprit menjawab pertanyaan kancil,
tiba-tiba terdengar suara rintihan. Kancil mencari arah suara. "Seperti
suara mahluk yang menangis? Siapa ya, Emprit?"
Emprit menjawab,"Aku tadi baru mau cerita itu.. Pak Kerbau kasihan, deh.Ayo,
kita kesana!"
Lalu sampailah mereka ke tempat Pak Kerbau. Tampak Pak Kerbau sedang
merintih. Di tubuhnya melilit seekor ular. "Mengapa kau menangis Pak Kerbau? Dan
|