24
padamu,Cil! He..he..he.. Ayo, kita egera ke tempat kejadian." ajak Si Ular. Lalu
sampailah mereka di tempat di kejadian. "Begini.Mula-mula, aku berjemur, di dekat
sungai ini. Lalu tiba-tiba batang kelapa itu roboh dan menimpaku."
"Oke
oke.sebentar.Tolong, Pak Kerbau letakkan batang kelapa itu ke punggung
Si Ular," kata Kancil.
Ular sangat terkejut dengan rencana Kancil. "Tenang saja, Ular! Ini
kan cuma sebentar! Supaya kita tahu kejadian yang sebenarnya," jelas Kancil.
Kerbau segera mengambil batang pohon kelapa yang tadi menindih Ular, lalu
ia melemparkannya ke atas punggung Si Ular.
"Wadow..!" jerit Si Ular.
"Eitt! Pelan-pelan, dong! Kasihan 'kan, Si Ular!" seru Kancil.
"Oh, begini ya.Apakah begini posisinya, Pak Kerbau?" kata Kancil.
"Iya, begitulah waktu aku datang menolongnya" kata Kerbau.
Sementara itu Ular mengeluh, "Uuugh, berat sekali ,Cil.Sudah,dong. Katanya
cuma sebentar."
Kancil tersenyum lalu berkata pada Kerbau, "Mari kita tinggalkan tempat ini.
Biarkan saja dia merasa kesakitan. Karena dia tidak tahu bagaimana membalas
budi!" "Cil, jangan begitu...Kerbau, tolong aku ya..Hu..hu..hu. Jangan tinggalkan
aku sendirian. Aku janji tidak akan curang dan nakal lagi.. Huhuhu. Cil, aku
mohon jangan tinggalkan aku. Sakit, nih,ugh! Hu..hu..hu.. Aku kapok, Cil!"
Iba juga hati Kancil dan Pak Kerbau mendengar rintihan Si Ular.
|