Home Start Back Next End
  
7
Wayang
istiwewa
sebagai
bentuk
kesenian karena
memiliki
sifat-sifat
yang dalam bahasa Jawa disebut adiluhung dan edipeni,
yaitu sangat agung dan
luhur, dan juga sangat
indah
(etika dan estetika). Menurut para pujangga Jawa,
wayang
berfungsi
sebagai
tontonan
dan
tuntunan,
dan
merupakan
gabungan
lima jenis seni, yakni :
1. Seni Widya (filsafat dan pendidikan)
2. Seni Drama (pentas dan musik karawitan)
3. Seni Gatra (pahat dan seni lukis)
4. Seni Ripta (sangit dan sastra)
5. Seni Cipta (konsepsi dan ciptaan-ciptaan baru)
Setiap karakter dalam perwayangan  
Jawa juga memiliki lambang
simbolis dan filosofi. Seperti yang dikutip dalam buku
“Dari Ilmu
Hastha
Brata
Sampai
Sastra
Jendra
Hayuningrat
(Wawan
Susetya,
2006)”
dijelaskan
bahwa
jumlah  ‘Pandhawa  5’  identik  dengan  angka  sakral  5  (lima),  cermin  jumlah
Rukun Islam, identik dengan jumlah shalat lima
waktu, dan melambangkan
buah-buah  sila  Pancasila.  Dan  melalui  pendekatan  visual  diharapkan
masyarakat
dapat
lebih
memahami
sisi
karakter-karakter
dalam pembahasan
tentang simbolis dan filosofi perwayangan Indonesia.
Wayang bukan sekedar tontonan bayang-bayang atau "shadow play",
melainkan    
sebagai    
'wewayangane   
ngaurip'
yaitu    
bayangan    
hidup
manusia. Dalam   suatu   pertunjukan   wayang   dapat   dinalar   dan   dirasakan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter