Home Start Back Next End
  
6
prasejarah sampai sekarang, berkembang di Jawa dan di sebelah timur
semenanjung Malaysia seperti di Kelantan dan Terengganu. Wayang kulit
dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh
wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok
nayaga
dan
tembang
yang
dinyanyikan
oleh
para
pesinden.
Wayang  
berasal
dari kata ‘bayang’, mulai pada zaman purbakala sebagai upacara memanggil
arwah dengan memasang lampu minyak kelapa (blencong) sebagai sarana
penerangan dan menayangkan bayangan pada
dinding atau kain putih (kelir)
yang dibentangkan, sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar
dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami
cerita wayang(lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh
wayang yang bayangannya tampil di layar.
Wayang  kemudian  berkembang  sejak  abad  ke-9  dan  ke-IO  sebagai
media untuk pementasan lakon-lakon (cerita) yang diciptakan bertemakan sastra
epos Ramayana dan Mahabharata, dan kemudian sejak abad-abad pertengahan
diciptakan pula lakon-lakon yang dimasukkan kaedah-kaedah agama Islam.
Jenis-jenis wayang berkembang pesat dari zaman ke
zaman, sehingga pada saat
ini,
terdapat
lebih
dari
60
jenis
wayang, tersebar
di
seluruh
Indonesia.
Betapa
banyaknya
corak
ragam
jenis
wayang
yang
berkembang
di
tanah
air.
Wayang
Kulit atau Wayang Purwa termasuk kategori yang paling berkembang hingga
diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO sebagai ‘Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage of Humanity’ pada tanggal 7 November 2003.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter