![]() BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Data-data yang ada diperoleh melalui:
1. Wawancara dengan pihak Asosiasi Toilet Indonesia
2. Buku referensi mengenai toilet dan kebersihan
3. Survei di lapangan (SD Tarsisius II dan SD St. Kristoforus)
4. Artikel dari koran
a. Kompas Minggu, 13 Januari 2008 Mati Urip Demi Toilet, Mau
Pakai Malas Pelihara, Tiada Masa Depan Bagi Si Jorok
b. Kompas Jumat, 15 Februari 2008 Naning, Toilet dan Keadaban Publik
5. Literatur dari internet
a.Website Asosiasi Toilet Indonesia (www.ati.inias.net/index.php)
b. Artikel Hari Toilet Sedunia (Kamis, 22 November 2007) (
c.Perlu Standarisasi Kebersihan Toilet Umum (
139&kat_id=105&kat_id1=150&kat_id2=255)
d. Toilet menurut wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Toilet)
4
|
|
![]() 5
e.Beberapa artikel mengenai toilet dari http://digilib.ampl.or.id/
Beradaptasi dengan Kejorokan (diambil dari Kompas, 13 Januari
2008)
Toilet Umum Kok Jorok Banget! (diambil dari Kompas, 22
Desember 2004)
Budaya Hidup Bersih (diambil dari Media Indonesia, 8 Juni
2005)
Edukasi Hidup Bersih untuk Cegah Diare (diambil dari Kompas,
23 November 2004)
Jakarta, Kota Tanpa Sistem Sanitasi (diambil dari Suara
Pembaruan, 9 September 2006)
2.2
Definisi Toilet dan Toilet Umum
Toilet atau WC (Water Closet) adalah perlengkapan rumah yang kegunaan
utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran, yaitu air seni dan feses.
Istilah toilet maupun WC dapat digunakan untuk mengacu pada perlengkapan
tersebut maupun ruangan tempat perlengkapan tersebut berada. Istilah kamar kecil
biasanya digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memperhalus penyebutan tempat
tersebut.
Toilet umum adalah sebuah ruangan yang dirancang khusus lengkap dengan
kloset, persediaan air dan perlengkapan lain yang aman dan higienis dimana
|
6
masyarakat di tempat-tempat domestik, komersial, maupun publik dapat membuang
hajat serta memenuhi kebutuhan fisik, sosial dan psikologis lainnya.
Menurut Ketua Badan Standarisasi Asosiasi Toilet Indonesia, Ir. Saptono
Chaerul Amal, yang disebut toilet umum adalah toilet yang terdapat di tempat-tempat
umum seperti mal, pasar, terminal, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), rumah
sakit, stasiun kereta api, dan sebagainya.
2.3
Sejarah Toilet
Toilet sudah dikenal manusia sejak jaman Mesir Kuno. Pada masa itu, kompleks
pemukiman raja-raja Mesir memiliki sebuah bak penampung khusus dengan sistem
pemipaan (plumbing) sebagai tempat menumpuk kotoran manusia. Kemudian, sempat
tercipta pula toilet sederhana, sayangnya teknologi ini musnah seiring dengan
terkuburnya pemukiman tersebut sesudah terjadinya perang yang menghancurkan
seluruh peradaban bangsa Mesir Kuno.
Di belahan bumi yang lain, berabad-abad yang lalu, jumlah penduduk kota
London yang tengah berkembang pesat mengalami masalah yang pelik sehubungan
dengan limbah kotoran manusia. Bau limbah ini menimbulkan polusi udara dan cukup
mengganggu masyarakat. Bau limbah ini menimbulkan polusi udara dan cukup
mengganggu masyarakat. Saat itu, warga London sudah mengenal teknologi kloset
sederhana dan sistem pembuangan kotoran sederhana, yaitu melubangi tempat untuk
membuang kotoran. Namun demikian, padatnya pertumbuhan penduduk, mau tak mau,
melahirkan jenis pemukiman yang dibangun vertikal ke atas. Penghuni yang tinggal di
|
7
lantai atas menemui kendala saat harus membuang kotoran. Biasanya mereka
menampung kotoran di pispot terlebih dahulu di pispot, lalu membuangnya ke sungai.
Lama-kelamaan, kegiatan ini membuat sungai sumber mata air terkontaminasi.
Di Asia, terutama Indonesia, toilet mulai dikenal sejak bangsa asing tiba.
Sebelumnya, kebanyakan masyarakat Indonesia zaman dulu memanfaatkan alam sekitar
sebagai sarana dan prasarana melakukan aktivitas yang berhubungan dengan kebersihan
diri. Mandi, mencuci pakaian, hingga buang air dilakukan di sungai-sungai terdekat. Hal
ini dimungkinkan, sebab zaman dulu pola pertumbuhan pemukiman berada di sepanjang
sumber mata air, sementara mata pencaharian utama masyarakat kita adalah bercocok
tanam. Pergeseran mata pencaharian dari bertani menjadi berdagang membawa
peradaban asing masuk ke Indonesia. Budaya yang dibawa para pendatang akhirnya
membuat penduduk Indonesia mengenal kloset jongkok meskipun masih dengan
teknologi paling sederhana sampai cara mandi berendam dalam bak.
Pada saat Indonesia dijajah Belanda, terjadi pergeseran paradigma tentang
konsep mandi dan membersihkan diri. Budaya mandi bangsa Eropa yang mengenal bak
rendam dan kloset duduk sederhana membuat perubahan besar dalam tata cara mandi
dan konsep kamar mandi.
Masa penjajahan Jepang juga membawa pengaruh baru dalam konsep mandi.
Anatomi tubuh bangsa Asia umumnya lebih nyaman buang air dalam posisi jonkok
dibanding duduk. Oleh karena itu, konsep kloset jongkok yang dibawa oleh Jepang cepat
populer dan diminati. Kalangan bawah mengadaptasi konsep kloset jongkok dengan
membuat jamban sederhana berdinding rotan di keempat sisinya sebagai tempat
|
8
mengakomodasi konsep buang air secara jonkok di tepi sungai atau kali. Teknisnya,
kotoran langsung jatuh ke bawah dan terbawa arus air.
Segala pengaruh tersebut pada akhirnya menciptakan budaya mandi baru dalam
masyarakat Indonesia. Awalnya, peralatan saniter ini masih diimpor dari luar negri.
Namun, karena mendapat respons yang cepat dan positif dari masyarakat perangkat
saniter mulai dibuat di dalam negri. Jika pada awalnya peralatan saniter ini hanya
terbatas pada fungsi, kini peralatan tersebut telah menjadi bagian dari gaya hidup dan
lambang identitas sosial.
2.4
Macam-macam Toilet
Terdapat berbagai jenis toilet di seluruh dunia, di antaranya:
1. One piece closet (monoblok)
Disebut one piece karena tiga bagian kloset (bowl, dudukan, dan tanki
air) menyambung dan dibuat dalam satu cetakan.
2. Close coupled (duoblok)
Terdiri dari dua bagian. Dudukan kloset dan bagian kakinya dibangun
dalam satu konstruksi yang tersambung, sementara bagian tangki airnya
terpisah dan harus disambung dengan brass bolt (baut dari kuningan yang
memang berfunsi menyambung bolt dengan tangki).
3. Institutional wall-hung (menggantung di dinding)
|
9
Bentuk kloset ini menggantung di batas lantai dan instalasi pemipaannya
disimpan dalam dinding. Karena menggantung, area di bawah lantainya
menjadi kosong. Di Indonesia, model kloset ini kurang diminati karena
instalasi pemipaannya mensyaratkan konstruksi dinding double wall atau
ber-shaft, padahal sebagian besar konstruksi dinding di Indonesia
menerapkan sistem one-wall, kecuali pada bangunan tinggi dan perkantoran.
4. Institutional top-spud
Bentuk kloset yang satu ini hanya terdiri atas bagian bowl saja tanpa
tank trim (tangki penampung air). Tangki penampung air digantikan dengan
pipa yang dilengkapi flush valve (keran tekan) sebagai pengendali keluarnya
air. Kloset ini sering dipasang di area publik atau toilet umum di taman dan
mal.
5. Institutional back-spud
Serupa dengan model institutional top-spud. Perbedaan mencolok
terletak pada bagian sambungan pipa dengan bowl. Pada model institutional
top-spud sambungan pipa dengan bowl terdapat pada bagian atas bowl
sehingga pipanya hanya berbentuk pipa lurus. Kloset institutional back-spud
harus memakai pipa berbentuk L, sebab sambungan antara bowl dengan
pipanya berada di samping bowl.
6. Squat (kloset jongkok)
Inilah model kloset yang awalnya banyak didunakan di Indonesia.
Mungkin karena penggunaannya mirip dengan buang air besar di sungai atau
|
10
kali. Namun, lambat laun kloset ini lebih banyak dipakai untuk area servis.
Meskipun demikian, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang
masih tak terbiasa dengan model kloset duduk, kini produsen saniter juga
melengkapi kloset jongkok dengan flush valve dan jet washer agar lebih
higienis dan efisien. Perangkat ini membuat kita tidak perlu menyiram air
lagi setelah buang air.
7. Bidet
Bidet adalah sejenis bak pencuci yang dipakai untuk membersihkan
bagian paling personal. Bidet juga banyak digunakan untuk tempat buang air
kecil wanita. Sebagian besar bidet terbuat dari vitreous china, agar
tampilannya seragam dengan WC dan wastafel
8. Urinoar
Urinoar merupakan salah satu perangkat saniter yang berfungsi
mengakomodasi kebutuhan buang air laki-laki. Secara sepintas bentuknya
mirip kantong kanguru yang digantung di dinding. Biasanya urinoar dipakai
di kamar mandi area publik. Alasannya adalah toilet umum cenderung lebih
membutuhkan kepraktisan dan kehigienisan. Urinoar dianggap dapt
menjawab kebutuhan tersebut. Bentuknya yang memiliki banyak bukaan
lebih mudah dibersihkan daripada toilet biasa.
Lazimnya urinoar ditempel di dinding dengan ketinggian sekitar 30-40
cmdari lantai. Dimensi urinoar sendiri berkisar antara 52-69 cm. cara
kerjanya mirip kloset. Kontrol air terdapat pada keran tekan atau flush valve.
|
11
Ruangan toilet kadang dirancang khusus untuk memudahkan orang cacat.
Biasanya toilet semacam itu cukup luas untuk dapat dimasuki dengan berkursi roda dan
pada dindingnya sering terdapat pegangan yang dapat membantu pengguna toilet
menempatkan dirinya.
2.5
Gambaran Umum Kondisi Toilet Umum di Sekolah Dasar di Jakarta
Membangun memang lebih mudah daripada merawat. Hal ini pula yang terjadi di
sebagian besar toilet umum. Toilet umum merupakan bagian dari bangunan yang paling
cepat kotor dan rusak.
Toilet di sekolah-sekolah dasar di Jakarta pada umumnya tidak berbeda jauh
dengan kondisi sebagian besar toilet umum di Indonesia.
Toilet attendant atau penjaga toilet belum tentu ada di setiap toilet umum.
Kadang untuk urusan pembersihan toilet, petugasnya merangkap sebagai petugas
kebersihan bagian lain. Kadangkala, walaupun sebuah toilet mempunyai toilet attendant,
namun toilet attendant tersebut belum melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini
dapat dikarenakan toilet attendant yang ada tidak dibekali pengetahuan sebagaimana
mestinya mengenai cara membersihkan toilet yang baik dan benar.
Pengguna toilet umum seringkali kurang menyadari bahwa setelah dia, ada orang
lain yang akan memakai toilet tersebut. Apabila mereka menyadarinya, mestinya mereka
dengan penuh kesadaran akan tetap menjaga kebersihan toilet. Hal ini sudah menjadi
kebiasaan sebagian pengguna toilet yang notabene adalah siswa-siswi sekolah dasar.
|
12
Apabila mereka tidak dibiasakan tetap menjaga kebersihan toilet, hal ini dapat manjadi
suatu kebiasaan yang dapat dibawa sampai besar.
Toilet di sekolah dasar pada umumnya menggunakan toilet jongkok. Kebiasaan
masyarakat di Indonesia pada umumnya lebih terbiasa menggunakan kloset jongkok.
Tidak jarang orang yang salah menggunakan toilet duduk dengan cara jongkok. Hal ini
sebenarnya berbahaya karena toilet duduk didesain untuk menahan berat tubuh orang
yang duduk. Penggunaan toilet duduk dengan cara jongkok dapat membuat toilet
tersebut rusak. Selain itu, penggunaan yang salah tersebut dapat mengakibatkan kurang
nyamannya pengguna toilet sesudahnya, karena dudukan yang menjadi kotor.
Ketersediaan fasilitas seperti tisu, sabun cair pencuci tangan, dan air bersih juga
kurang diperhatikan. Seringkali fasilitas tersebut tidak ada sehingga membuat pengguna
bingung mau membersihkan diri dengan apa.
Toilet di sekolah juga kurang memperhatikan gender. Jumlah toilet pria dan
wanita masih sama. Padahal semestinya jumlah toilet wanita lebih banyak daripada pria
mengingat wanita menghabiskan waktu di toilet lebih lama dan jumlah penduduk wanita
lebih banyak daripada pria.
Masyarakat dari golongan ekonomi menengah ke atas umumya sudah mulai
menyadari pentingnya toilet yang bersih. Sedangkan masyarakat dari golongan ekonomi
bawah agaknya kurang menyadari kebersihan toilet umum. Kebersihan tidak terlalu
diperhatikan. Selain itu, mereka juga kurang mempunyai pengetahuan akan
menggunakan toilet yang benar. Toilet duduk digunakan dengan cara jongkok, bahkan
ada yang buang air kecil di lantai. Mereka tidak berpikir masalah mengenai toilet perlu,
karena untuk memikirkan kehidupan sehari-hari saja sudah susah.
|
13
Pada umumnya masyarakat dari semua golongan menginginkan toilet yang
bersih. Namun, kadangkala mereka menggunakannya dengan tidak semestinya, dan
tidak menjaga kebersihan toilet. Hal itu dapat dikarenakan pengetahuan yang kurang
tentang penggunaan toilet, kurang rasa memiliki fasilitas umum, dan kurang kesadaran
bahwa setelah dia ada yang akan memakai lagi. Selain itu, dapat pula faktor kurang
bersihnya toilet disebabkan oleh fasilitas yang kurang memadai, seperti air habis, sabun
habis, tidak ada tempat sampah, atau tidak ada tisu.
2.6
Kampanye Tobi Toiletku Bersih
2.6.1
Nama Kampanye
Nama yang dipilih adalah Tobi Toiletku Bersih karena langsung
mengenai objek kampanye, yaitu toilet, dan tujuannya, yaitu supaya tetap bersih.
Nama kampanye bersifat umum sehingga mudah diterima.
2.6.2
Tujuan Kampanye
Kampanye Tobi Toiletku Bersih ini bertujuan untuk membuat anak-
anak menyadari mengenai kebersihan toilet dan menanamkan tanggungjawab
kepada anak-anak untuk turut menjaga kebersihan toilet umum
2.6.3
Lingkup Kampanye
|
14
Toilet yang dimaksud dalam lingkup kegiatan kampanye ini adalah toilet
umum yang berada di sekolah dasar di Jakarta, terutama dengan SES B-C.
2.6.4
Target Kampanye
Target kampanye adalah anak-anak usia SD di Jakarta dari golongan
menengah. Target kampanye yang dipilih dari usia anak-anak karena kampanye
mengenai kebersihan toilet umum ini ingin menanamkan sejak dini pentingnya
menjaga kebersihan toilet. Selain itu, pada usia anak-anak lebih mudah untuk
membentuk suatu kebiasaan yang nantinya akan terus terbawa hingga dewasa.
Target sekunder adalah orangtua murid dan guru (SD), karena bila di
rumah anak pada umumnya dibimbing oleh orangtua, dan guru adalah orang
yang banyak berhubungan dengan anak-anak di sekolah.
2.6.5
Waktu Kampanye
Kampanye akan dilaksanakan pada bulan Juli 2008 selama satu bulan,
karena pada bulan Juli merupakan masa awal tahun ajaran baru di sebagian besar
sekolah dasar, dan anak-anak sekaligus diperkenalkan dan diajak untuk bersama-
sama menjaga kebersihan, terutama kebersihan toilet sekolah.
2.6.6
Program Kampanye
Program kampanye yang akan dilakukan:
|
15
1. Pengenalan maskot kampanye yaitu Tobi kepada target kampanye
2. Penyuluhan kepada target kampanye mengenai manfaat menjaga
kebersihan toilet melalui media visual seperti poster, iklan, brosur,
dan merchandising
3. Kerja bakti membersihkan toilet umum sekolah
4. Pelaksanaan menjaga kebersihan toilet umum di sekolah tersebut
dengan anak-anak sebagai pengawasnya
Dalam lingkup tugas akhir, program yang akan dilakukan adalah yang
menggunakan media visual seperti misalnya poster atau brosur.
2.6.7
Kampanye Pembanding
Program sebelumnya sebagai perbandingan dengan program kampanye
Toiletku Bersih antara lain:
1. Kampanye Standarisasi Toilet Umum
Kampanye yang dilakukan ATI yaitu Gerakan Standarisasi
Toilet Umum. Item yang dibuat antara lain poster, stiker, dan
buklet. Sasaran atau target audience yang dituju adalah para pemilik
dan penjaga toilet umum di Indonesia. Kampanye ini didukung pula
oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata serta industri yang
bergerak di bidang pertoiletan.
|
![]() 16
Kampanye ini masih terus dilaksanakan. Kendala yang umum
dijumpai adalah kurangnya sponsor dari pihak industri sehingga
kadangkala kekurangan dana. Kampanye ini disambut positif oleh
masyarakat, karena masyarakat seringkali merasa tidak nyaman
dengan kondisi toilet umum yang ada pada umumnya yang masih
jorok. Dengan kampanye ini, keberadaan ATI juga mulai diketahui
oleh masyarakat.
|
![]() 17
2. Lifebuoy Berbagi Sehat
Program Lifebuoy Berbagi Sehat merupakan program yang
diluncurkan oleh Pusat Pengembangan Kesehatan Lifebuoy (PPKL)
pada bulan Juni 2004 bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS) dan Yayasan ULI
Peduli
dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan Indonesia
melalui kegiatan promotif dan preventif.
Sebagai sabun kesehatan keluarga yang sudah puluhan tahun
menjadi bagian dari keluarga-keluarga Indonesia, Lifebuoy memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan seluruh anggota keluarga.
Penyuluhan kesehatan merupakan unsur penting dalam menyadarkan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan hidup sehat. Mencuci
tangan dengan sabun merupakan hal sederhana yang menjadi awal
dari hidup sehat, dan merupakan kebiasaaan yang harus diwariskan
ke generasi-generasi selanjutnya.
Hal inilah yang ingin ditekankan
Lifebuoy kepada masyarakat.
Kampanye Lifebuoy Berbagi Sehat Ayo cuci tangan
dengan sabun akan dilaksanakan di empat kota besar, Jakarta,
Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. 400 sekolah dasar di empat kota
|
![]() 18
tersebut serta 50 Posyandu di Jakarta akan didatangi oleh tim
Lifebuoy Berbagi Sehat untuk mengadakan penyuluhan. Selain itu,
Lifebuoy Berbagi Sehat juga mengadakan program Handwashing
Ambush dimana tim Lifebuoy di empat kota tersebut akan
mendatangi tempat publik dan mengajak
orang-orang untuk
mencoba dan membuktikan manfaat mencuci tangan dengan sabun.
Selain program yang telah disebutkan di atas, Lifebuoy
Berbagi Sehat Ayo cuci tangan dengan sabun juga didukung oleh
Iklan TV maupun radio, serta iklan luar ruang. Khusus untuk iklan
televisi,
musisi terkenal Melly Goeslow telah menciptakan kreasi
lagu yang khusus dibuat untuk Ibu Indonesia yang dengan sepenuh
hati membesarkan anak-anak mereka agar menjadi generasi bangsa
yang lebih baik dan sehat.
2.7
Data Penyelenggara: Asosiasi Toilet Indonesia
Berbagai permasalahan global dunia yang berkaitan dengan masalah kebersihan,
kesehatan dan lingkungan hidup pada akhirnya memaksa masyarakat di berbagai negara
untuk berkumpul mengadakan World Toilet Summit, yang menghasilkan pembentukan
|
19
World Toilet Organization pada tanggal 21 November 2001 dan bertempat di Singapura
dimana Indonesia melalui Ibu Naning Adiwoso dari Inias Resource Center termasuk
dalam salah satu penandatangan pembentukan World Toilet Organization (WTO).
Setelah terbentuknya World Toilet Organization, Indonesia diminta untuk
membentuk sebuah organisasi yang secara resmi organisasi ini akan menjadi anggota
dari World Toilet Organization.
Ajakan WTO ini mendasari pembentukan Asosiasi Toilet Indonesia yang
didirikan oleh Ibu Naning Adiwoso pada tahun 2001 dengan merangkul pihak-pihak
yang peduli terhadap permasalahan kebersihan, kesehatan dan lingkungan hidup di
Indonesia, yaitu Ibu Naning Adiwoso dari Inias Resource Center, Bapak I Gde Ardike,
Bapak Marjuki dari Surya Toto Indonesia, dan Initial Indonesia.
Organisasi Asosiasi Toilet Indonesia dibentuk dalam kapasitas skala nasional
dengan menggalang kepedulian berbagai pihak dan bersama-sama menciptakan
Indonesia yang bersih, sehat dan ramah lingkungan.
Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) terus berupaya untuk mengkampanyekan toilet
yang kering dan bersih. Dengan adanya toilet yang kering, otomatis lingkungan jadi
tidak lembab dan jamur maupun kuman penyakit lain menjadi lebih sulit untuk
berkembang biak.
Adapun visi dan misi Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) adalah:
Visi:
Mengatasi dan memperbaiki masalah kebersihan, kesehatan dan
lingkungan hidup di Indonesia
|
20
Membangun karakter bangsa yang bersih, sehat dan ramah lingkungan
Menciptakan masyarakat Indonesia yang bertanggungjawab
Misi:
Menjadikan Asosiasi Toilet Indonesia sebagai pusat informasi dan
pengembangan
Membuat standarisasi toilet umum dan mengkomunikasikannya kepada
berbagai lapisan masyarakat melalui program-program kegiatan dan
kampanye sosial
Mengajak kalangan industri, perusahaan swasta dan praktisi untuk ikut
serta membangun Indonesia bersih, sehat dan ramah lingkungan melalui
keanggotaan Asosiasi Toilet Indonesia dan program-program kegiatan
sebagai wujud dari corporate social responsibility
Bekerjasama dengan organisasi toilet internasional (WTO) dalam hal
pertukaran informasi dan implementasi kegiatan
Bekerjasama dengan pemerintah dan badan lain untuk mendukung
program kerja Asosiasi Toilet Indonesia
Paradigma masyarakat tentang toilet diharapkan dapat berubah melalui adanya
ATI, karena semakin banyak kalangan yang bisa dijangkau untuk sadar kebersihan dan
pentingnya toilet. ATI dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama
menerbitkan buku, brosur, serta poster tentang toilet bersih dan bagaimana
menggunakannya secara benar.
|
![]() 21
2.8
Data Sponsor: Initial Rentokil
Initial adalah bagian dari Rentokil Initial PLC, salah satu layanan bisnis terbesar
di dunia, beroperasi di sekitar 40 negara. Initial telah menawarkan berbagai layanan
pembersih toilet yang lengkap sejak tahun 1970-an, dan banyak perusahaan yang
memilih Initial sebagai penyedia layanan pilihan mereka.
Initial memulai usahanya di Inggris pada tahun 1903 saat seorang asal Amerika
yang bernama A.P. Bigelow mulai membuka layanan penyewaan handuk bagi kalangan
bisnis di Inggris. Setiap pelanggan mempunyai inisial nama yang disulam pada handuk
mereka dan semenjak itulah lahirnya Initial Towel Supply Company. Bertahun-tahun
kemudian, bisnis ini tumbuh dan memperluas usahanya ke berbagai negara. Bisnis ini
diakuisisi oleh grup Rentokil pada tahun 1996, dan diganti namanya menjadi Rentokil
Initial. Rentokil menambahkah pengetahuan internasional dan ketajaman bisnisnya dan
kedua bisnis ini masih bergerak secara mandiri dengan nama Rentokil dan Initial.
Orang sering tidak peduli dengan toilet sampai sesuatu yang salah terjadi.
Dengan jaminan layanan yang diberikan oleh Initial, karyawan, pelanggan dan
pengunjung dapat terus menikmati kenyamanan, kehigienisan dan kemudahan di semua
toilet sepanjang waktu.
|
![]() 22
Jajaran produk dan layanan Initial mencakup semua aspek higienitas toilet, mulai
dari penyegar udara sampai sabun dan sistem pengering tangan, pembuangan pembalut
bekas pakai, dispenser tisu toilet, unit penjualan di toilet hingga sistem sanitasi toilet dan
tempat buang air kecil.
2.9
Data Sponsor: TOTO Ltd.
TOTO Ltd. berdiri pada tahun 1917 sebagai perusahaan manufaktur saniter
dalam keramik dan plumbing. Kemudian TOTO berkembang menjadi pemimpin di
industri saniter dan plumbing di Jepang. TOTO di Indonesia didirikan pada tahun 1977.
TOTO ikut berperan dalam pembentukan Asosiasi Toilet Indonesia. Bapak
Marjuki dari TOTO Indonesia adalah orang yang mengajak Ibu Naning, pendiri Asosiasi
Toilet Indonesia untuk ikut serta dalam pertemuan mengenai toilet di Singapura. TOTO
menjadi anggota ATI dan memberikan bantuan sebagai salah satu sponsor bagi ATI.
2.10
Analisa
Faktor penghambat antara lain:
1.
Masih banyak anak-anak yang beranggapan bahwa masalah kebersihan
toilet sekolah hanyalah tanggungjawab petugas kebersihan
|
23
2.
Di sekolah umumnya tidak ada petugas yang khusus membersihkan dan
menjaga toilet, pada umumnya mereka merangkap juga sebagai
pembersih ruangan
3.
Kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai pentingnya toilet yang
bersih dan sehat
4.
Anak-anak, terutama dari golongan usia yang masih kecil, masih ada
yang belum tuntas dalam toilet training sehingga belum dapat
menggunakan toilet dengan baik
5.
Ketersediaan fasilitas di toilet, seperti tissue, air, sabun kurang
diperhatikan. Kadang fasilitas itu tidak ada sehingga pengguna bingung
bila ingin membersihkan diri
Faktor pendukung antara lain:
1.
Adanya Asosiasi Toilet Indonesia sebagai pihak yang peduli terhadap
toilet umum di Indonesia
2.
Munculnya kepedulian dari pihak-pihak lain seperti Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata, dan dari pihak industri seperti Toto Toilet
3.
Pada usia anak-anak, orang lebih mudah menyerap informasi dan
mengubah kebiasaan
4.
Lingkungan sekolah sebagai wadah yang tepat untuk mengajarkan suatu
kebiasaan kepada murid-muridnya
|