Home Start Back Next End
  
itulah 
Dewawarman 
seorang 
berilmu 
dari 
India 
yang 
menjadi 
menantunya
dimintanya
mendirikan
kerajaan
dan
raja.
Pada
tahun
130
berdirilah
kerajaan
2.3.1
Sejarah Betawi
Mahbub Djunaidi seorang kolomnis ternama asli Betawi pernah mencoba
menjawabnya; walaupun akhirnya menyerah. “Bukan apa-apa
bagaimana bisa
menjelaskan 
sedangkan 
topangan 
literaur 
saja 
tidak 
ada. 
Mana 
ada 
nenek
moyang orang Betawi meninggalkan tulisan? Babad, hikayat—tiada itu. Ada
memang kisah sultan Zainul Abidin atau Siti Zubaedah yang saban-saban
dipaparkan sahibul
hikayat saat pesta sunatan atau perkawinan. Tetapi, isinya
penuh
rupa-rupa
petualangan
dan
tingkah
jin
dalam berbagai
kaliber.”
Begitu
alasannya di majalah Tempo, 20 Oktober 1984.
Sudah tiga buku ditulis Ridwan Saidi untuk menjelaskan pertanyaan itu
yaitu
Profil
Orang
Betawi
(1997),
Warisan
Budaya
Betawi
(2000) dan Babad
Tanah Betawi (2002). Menurut Ridwan orang Betawi bukanlah orang “kemarin
sore”.
Menurutnya
orang
Betawi
telah
ada
jauh
sebelum J.P.
Coen
membakar
Jayakarta tahun 1619 dan mendirikan di atas reruntuknya kota Batavia.
2.3.2
Studi Ridwan Saidi
Cikal 
bakal 
sejarah 
orang 
Betawi 
dikaitkan 
Ridwan 
dengan 
tokoh
bernama Aki Tirem yang hidup di daerah kampung Warakas (Jakarta Utara) pada
abad 2. Aki Tirem hidup dari membuat priuk dan bajak laut sering menyatroni
tempatnya untuk
merampok priuk.
Lantaran keteteran sendiri
melawan bajak
laut
maka
dia
memutuskan
untuk
mencari
perlindungan
dari
sebuah
kerajaan.
Saat
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter