22
dari
pengembangan suatu
aplikasi
basis-data
prototype
adalah
memungkinkan
pengguna
menggunakan prototype
tersebut
untuk
menentukan fitur-fitur dari
sistem
yang bekerja dengan baik, dan jika
mungkin
mengusulkan peningkatan atau bahkan
fitur-fitur baru pada aplikasi basis-data. Ada 2 (dua) strategi prototyping pada zaman
sekarang :
Requirements
prototyping,
menggunakan suatu
prototype
untuk
menentukan
kebutuhan-kebutuhan
dari
aplikasi
basis-data
yang
diusulkan
dan
suatu
waktu
kebutuhan-kebutuhan tersebut lengkap prototype dibuang.
Evolutionary
prototyping,
digunakan untuk
tujuan
yang
sama,
perbedaan yang
penting adalah bahwa prototype
tidak dibuang
tetapi dengan perkembangan
yang
lebih jauh menjadi aplikasi basis-data yang berjalan.
2.1.3.8 Implementation
Merupakan
realisasi
fisik
dari
perancangan basis-data
dan
aplikasi.
Implementasi
basis-data
dicapai
dengan
menggunakan Data
Definition
Language
(DDL)
dari
DBMS
yang
dipilih atau
graphical
user
interface
(GUI),
dimana
menyediakan
fungsionaliti
yang
sama
ketika
menyembunyikan pernyataan
DDL
tingkat-rendah. Pernyataan DDL
tersebut digunakan
untuk
membuat struktur basis-
data dan file basis-data kosong.
2.1.3.9 Data Conversion And Loading
Merupakan
pemindahan
data
yang
ada
ke
dalam
basis-data
baru
dan
merubah
aplikasi
yang ada
untuk beroperasi ada basis-data yang baru.
Langkah
ini
diperlukan hanya ketika suatu sistem basis-data baru menimpa sistem yang lama.
|