12
2)
Geseran (fricative)
Artikulasi
yang
dilakukan
dengan
cara
menghambat
aliran
udara
sebagian
(tidak
total).
Udara
tetap
dapat
mengalir melalui
celah
sempit
yang
dibentuk oleh
artikulator
aktif dan artikulator pasif. Bunyi geseran yang dihasilkan antara lain [?], [ð], [s], [z], [?],
dan [?].
3)
Paduan (affricate)
Artikulasi yang
merupakan paduan antara artikulasi letupan dan
geseran. Aliran
udara
yang
dihambat
secara
total
diletupkan
melalui
celah
sempit
yang
dibentuk
oleh
artikulator aktif dan artikulator pasif.
Bunyi paduan
yang dihasilkan antara
lain
[c] dan
[j].
4)
Sengau (nasal)
Artikulasi
yang
dilakukan dengan cara
menghambat secara
total
aliran
udara
melalui
rongga
mulut
oleh
artikulator dan
membuka jalur
aliran
udara
menuju
rongga
hidung.
Bunyi nasal yang dihasilkan antara lain [m], [n], [?], dan [ñ].
5)
Getaran (trill)
Artikulasi
yang
dilakukan dengan cara
menyentuhkan artikulator
aktif
ke
artikulator
pasif
secara
beruntun
sehingga
membentuk seperti
getaran.
Dalam
bahasa
Indonesia,
bunyi getaran yang dihasilkan adalah bunyi [r].
6)
Sampingan (lateral)
Artikulasi yang dilakukan dengan cara
menghambat aliran udara di bagian tengah dan
memberikan jalan aliran
udara
melalui samping-samping lidah.
Dalam bahasa Indonesia,
bunyi sampingan yang dihasilkan adalah bunyi [l].
|