Home Start Back Next End
  
11
3) 
Penafsiran kembali terhadap perbedaan
Interferensi
yang
terjadi
jika
penutur
membedakan
fonem-fonem
sistem
bahasa
kedua/
bahasa
sasaran
berdasarkan ciri-ciri
yang
diabaikan
dalam
bahasa
kedua
namun penting dalam bahasa pertama.
4) 
Penggantian bunyi
Interferensi
yang
terjadi
jika
fonem-fonem dalam
kedua
bahasa
tampak
sama,
tetapi 
pengucapannya 
berbeda, 
oleh 
penutur 
diucapkan 
seperti 
ucapan 
fonem
tersebut dalam bahasa pertama.
2.3.  Konsonan Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang
Ditinjau
dari
terjadinya interferensi
bahasa,
sekarang
sudah
semakin
jelas
bahwa
terdapat
perbedaan
antara
bahasa
Indonesia
dan
bahasa
Jepang.
Di
sini,
lebih
disoroti
mengenai perbedaan kelompok konsonan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang
dilihat dari segi artikulatorisnya.
Menurut
Rahyono
dalam
Kushartanti
(2005:38),
secara
garis
besar,
ada
tujuh
jenis
artikulasi.
Perbedaan
dari
cara-cara
artikulasi
tersebut
ditentukan
oleh
jenis
hambatan
dan
tempat
artikulasi
dilakukan, dan
jenis-jenis hambatan
artikulasi
berperan
dalam
penamaan bunyi yang dihasilkan. Jenis hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
1) 
Letupan (plosive/stop)
Artikulasi
yang dilakukan dengan cara
menghambat total aliran udara oleh artikulator
aktif
dan
melepaskan
secara
meletup.
Bunyi-bunyi letupan
yang
dihasilkan
dengan
artikulasi ini antara lain adalah [p], [b], [t], [d], [k], [g], dan [?].
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter