24
rangkaian kejadian itu terdapat hubungan sebab akibat yang bersifat logis, artinya
pembaca
merasa
secara
rasional
kejadian atau
urutan
kejadian
itu
memang
mungkin
terjadi
atau
tidak
dibuat-buat.
Daya tarik
mengapa
seseorang
membaca
cerita
rekaan
adalah bahwa cerita menimbulkan keingintahuan dan menarik pembaca untuk
menelusuri
mengapa
hal
itu
terjadi,
baik pada
permulaan,
tengah
maupun
akhir.
Alur
tidak hanya menyangkut peristiwa, namun juga cara pengarang mengurut-urutkan
peristiwa itu, dan juga motif,
konsekuensi
dan
hubungan
antara peristiwa yang satu
dengan lainnya.
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas,
dapat
dinyatakan
bahwa
alur
berfungsi
untuk membaca ke arah pemahaman cerita secara rinci, dan menyediakan tahap-tahap
tertentu bagi penulis untuk melanjutkan ke cerita berikutnya.
Menurut Waluyo (2002;147-148) pada prinsipnya alur cerita
terdiri atas
tiga bagian,
yaitu:
1.
Alur
awal
terdiri
atas
paparan
(exsposition),
rangsangan
(inciting
moment),
dan
penggawatan
(rising
action).
Paparan
(exposition) artinya paparan awal cerita.
Pengarang mulai memperkenalkan tempat
kejadian,
waktu,
topik
dan
tokoh-
tokoh.
Rangsangan
(inciting
moment)
adalah
peristiwa mulai
adanya problem-
problem yang
mulai ditampilkan oleh pengarang untuk kemudian dikembangkan
atau
ditingkatkan.
Penggawatan
(rising
action) adalah penanjakan konflik yang
selanjutnya terus terjadi peningkatan konflik.
2.
Alur
tengah
cerita
terdiri
atas
pertikaian
atau
perumitan
(complication),
dan
klimaks atau puncak penggawatan (climax). Perumitan (complication) adalah
konflik yang semakin ruwet. Di bagian ini klimaks cerita harus merupakan
puncak dari seluruh cerita
itu dan
semua kisah atau peristiwa sebelumnya
|