24
Selain
perbedaan usia,
tampaknya
perbedaan
gender
juga
mempengaruhi
perubahan
dalam
penggunaan bahasa
di
kalangan
masyarakat
tertentu,
dan
khususnya di antara kaum muda Jepang.
Menurut
David
dan
Ridings
(2005:78)
komunikasi pria,
secara
alamiah
lebih
seperti
proses
laporan
yaitu
mengenai
pertukaran fakta
dan
informasi
(Tannen,1994),
referensi
kategori
(
preisler,1987),
dan
contoh
kuantitatif
(
Mulac
et
al.,1998
),
di
mana para
pria
menggunakan komunikasi dengan kurang kondusif
terhadap dukungan emosional. Herring
(1996a),
yang
mempelajari komunitas
virtual
akademik,
menemukan bahwa
pesan
dari
wanita
cenderung
lebih
bersifat
mendukung orang lain, ketika pria cenderung lebih kritis dan berlawanan.
Martin
dalam
Wardhaugh (
2002:279 )
mendeskripsikan orang
Jepang
sebagai
orang
yang
sangat
sopan.
Mereka
juga
mengatakan bahwa
ada
empat
faktor
dasar
yang
mempengaruhi pemakaian bahasa
sopan.
Faktor-faktor
tersebut
adalah
faktor
kelompok
(dekat
atau
tidaknya hubungan
para
pemakai bahasa), posisi/jabatan
sosial,
perbedaan
usia,
dan
perbedaan
jenis
kelamin.
Keempat
faktor
yang
dijelaskan oleh
Martin
dalam
Wardhaugh
(
2002:279
)
ini
jelas
terlihat
dalam
munculnya bahasa gender.
2.2 Teori Budaya pop
Storey
(2003)
mengungkapkan bahwa
budaya
merupakan
perkembangan
intelektual,
spiritual,
estetis;
pandangan
hidup
tertentu
dari
masyarakat,
periode,
atau kelompok tertentu;dan, karya dan praktik
intelektual, terutama aktivitas
|