![]() 25
Tabel 2.6 Hasil sudut slip roda selengkapnya
Kec.
a1 , 5
o
a2 , 5
o
a3 , 5
o
a
4
, 5
o
a1 , 10
o
a2 , 10
o
a3 , 10
o
a
4
, 10
o
10
5
4,88
3,17
3,26
10
9,17
5,67
6,02
25
5
4,87
3,16
3,25
10
9,15
5,66
5,99
40
5
4,86
3,16
3,24
10
9,14
5,64
5,97
55
5
4,86
3,15
3,22
10
9,13
5,63
5,95
70
5
4,85
3,15
3,22
10
9,12
5,62
5,93
Dari
tabel
di
atas,
diambil
kesimpulan bahwa
kendaraan
tersebut
ketika
berbelok
tidak
mengalami oversteer,
karena
sudut
slip
roda
bagian
belakang
(a3
dan
a
4
)
lebih kecil daripada sudut slip roda bagian depan (a1
dan a2). Terlihat juga bahwa
dengan semakin bertambahnya kecepatan kendaraan ketika berbelok, sudut slip
pada
masing-masing roda
semakin
berkurang meski
tidak
terlalu
signifikan kecuali
sudut
slip
pada
roda
depan
bagian
kiri
(a1)
dianggap
tidak
berkurang sama
sekali
karena
pengurangannya yang sangat kecil sekali.
2.7
State Transition Diagram
State
Transition
Diagram
adalah
salah
satu
cara
menggambarkan jalannya
proses.
Di
dalamnya
dapat
dilihat
input
atau
kondisi,
state
proses,
output
atau
aksi
yang terjadi dan perubahan state.
State,
menunjukkan
satu
atau
lebih
kegiatan
atau
keadaan
atau
atribut
yang
menjelaskan bagian tertentu dari proses.
|