BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Persediaan ( inventory )
Pada
era
sebelum tahun
1960
Inventory
dianggap
sebagai
kekayaan
dan
kemakmuran, sehingga orang
orang mengumpulkan,
dan
menyimpan
sebanyak
mungkin barang, karena produksi dan distribusi dari komoditas perindustrian tidak ada
kepastian.
Namun
setelah
tahun
1960-an,
persediaan
menjadi
lebih
pasti
dalam dunia
perindustriaan. Konsumen atau manufaktur tidak harus lagi membeli barang sebanyak
banyaknya ketika tersedia.
Dalam bukunya
(waters,1992,
Decision
Ststem
for
Inventory
Management
and
Production
Planning) ,
Silver
dan
Peterson
mengatakan
bahwa
sekarang
persediaan,
mengacu pada resiko yang tinggi, dan tidak lagi dipandang sebagai ukuran kekayaan.
Silver dan Peterson kemudian mengatakan bahwa persediaan yang melebihi kebutuhan
akan diperhitungkan sebagai kerugiaan dari sebuah perusahaan.
Persediaan
merupakan
salah
satu
bagian
dalam perusahaan
yang
cukup
tinggi
biayanya.
biasanya
harga
total
dari
semua inventory
sekitar
40%
dari
investasi
total
perusahaan tersebut. Sedangkan perusahaan pastilah ingin biaya yang dikeluarkan
untuk persediaan tersebut serendah mungkin (minimum). Salah satu yang cukup besar
memakan biaya adalah penyimpanan.
Biaya biaya yang ditimbulkan dari persediaan antara lain :
1. Biaya penyimpanan ( Holding Cost )
Besarnya
biaya
penyimpanan
tergantung
dengan
banyaknya
persediaan
yang
dilakukan
sepanjang
waktu
tertentu,
semakin
besar
jumlah
barang
yang
6
|