Dalam
pembuatan adukan
untuk
shotcrete
ada
dua
syarat
yang
saling
berlawanan, dan
harus
dipenuhi,
yaitu
kemampuan ditembakkan
(shootability),
dan
kemampuan
dipompa
(pumpability). Shootability
adalah
kemampuan adukan
utuk
menempel
pada
permukaan
hingga
ketebalan
tertentu,
dan
tidak
mengelupas. Pumpability adalah
kemampuan adukan
untuk
mengalir
seperti
cairan,
sehingga
mudah
dipompa.
Untuk
memenuhi syarat shootability, adukan
yang
ideal adalah
adukan
dengan
kekentalan tinggi,
sedangkan
untuk
pumpability
membutuhkan adukan
yang
berkemampuan alir
baik,
dan
kekentalan
rendah.
Oleh
karena
itu,
kontraktor
harus
memperhatikan
kedua
syarat
tersebut
dalam
membuat adukan
sehingga
mudah
dalam
pelaksanaannya
dan menghasilkan dinding shotcrete yang baik.
Kualitas dan keawetan shotcrete bergantung pada dua
faktor,
yaitu kadar semen dalam adukan dan kepadatan dinding. Shotcrete
dengan
kadar
semen
tinggi
umumnya berkisar
antara
350-410
kg
semen
per
m³,
jumlah
kadar
semen
harus
disesuaikan
untuk
memenuhi
syarat
shootability, dan
pumpability. Kepadatan
dinding
bergantung
pada kadar
udara yang masuk dalam adukan sewaktu ditembakkan. Peningkatan
kadar
udara
akan
menurunkan
kekuatan
beton
yang
dihasilkan
(sekitar
5% kuat tekan berkurang setiap 1% kandungan udara dalam adukan).
Perkuatan
untuk
shotcrete
biasanya
menggunakan jaring
kawat
(wiremesh),
ukuran
jaring
pada
kawat
harus
disesuaikan
dengan
ukuran
agregat dalam adukan shotcrete.
|