Home Start Back Next End
  
16
Tabel 2.1 Nilai-nilai Faktor Kapasitas Dukung Terzaghi(Hardiyatmo, H.C. (2002))
Keruntuhan geser
umum
Keruntuhan geser
lokal
Nc
N
q
N
?
N
c'
N
q'
N
?'
0
5,7
1
0
5,7
1
0
5
7,3
1,6
0,5
6,7
1,4
0,2
10
9,6
2,7
1,2
8
1,9
0,5
15
12,9
4,4
2,5
9,7
2,7
0,9
20
17,7
7,4
5
11,8
3,9
1,7
25
25,1
12,7
9,7
14,8
5,6
3,2
30
37,2
22,5
19,7
19
8,3
5,7
34
52,6
36,5
35
23,7
11,7
9
35
57,8
41,4
42,4
25,2
12,6
10,1
40
95,7
81,3
100,4
34,9
20,5
18,8
45
172
173,3
297,5
51,2
35,1
37,7
48
258
287,9
780,1
66,8
50,5
60,4
50
348
415,1
1153,2
81,3
65,6
87,1
Umumnya
jika
perhitungan
kapasitas
dukung
didasarkan
pada
analisis-
analisis keruntuhan
geser
lokal dan keruntuhan penetrasi,
nilai kapasitas dukung
izin
q
akan lebih ditentukan dari pertimbangan besarnya penurunan.
2.1.2
Analisis
Meyerhof
Analisis
kapasitas
dukung
Meyerhof
(1955)
menganggap
sudut
baji 
(sudut antara bidang AD atau BD terhadap arah horisontal) tidak sama dengan
,
tapi
.
Akibatnya,
bentuk
baji
lebih
memanjang
ke
bawah
bila
dibandingkan dengan analisis
Terzaghi. Zona keruntuhan berkembang dari dasar
pondasi, ke atas sampai
mencapai permukaan tanah. Jadi, tahanan
geser
tanah di
atas
dasar
pondasi
diperhitungkan.
Karena
,
nilai
faktor-faktor  kapasitas
dukung Meyerhof
lebih rendah daripada
yang disarankan oleh
Terzaghi. Namun,
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter