![]() 17
karena
Meyerhof
mempertimbangkan
faktor
pengaruh
kedalaman
pondasi,
kapasitas dukungnya menjadi lebih besar.
Meyerhof
(1963)
menyarankan
persamaan
kapasitas
dukung
dengan
mempertimbangkan
bentuk
pondasi,
kemiringan
beban
dan
kuat
geser
tanah
di
atas pondasinya, sebagai berikut:
q
u
sc
d ic cN
c ic cN
c
s
q
d
q
i
q
p
o
N
q
s
d
i
0,5
'
N
(2.19)
dengan:
q
u
= kapasitas dukung ultimit
N , N
c , N
q
,
N
= faktor kapasitas dukung untuk pondasi memanjang
(Gambar 2.3 atau Tabel 2.2)
sc , s
q
,
s
= faktor bentuk pondasi (Tabel 2.2a)
d
c
,
d
q
,
d
= faktor kedalaman pondasi (Tabel 2.3b)
ic , i
q
,
i
= faktor kemiringan beban (Tabel 2.3c)
'
= lebar pondasi efektif
p
o
=
D
f
/
= tekanan overbuden pada dasar pondasi
D
f
= kedalaman pondasi
= berat volume tanah
|