60
2.6.
Kebijakan Penyimpanan (Storage Policy)
Secara garis besar, ada dua kebijakan tentang penyimpanan barang yang
datang di gudang. (Tompkins, hal 420) Kebijakan tersebut berdasarkan lokasi tempat
barang tersebut diletakkan pada gudang. Kebijakan penyimpanan tersebut yaitu :
1.
Random storage policy
Merupakan kebijakan yang paling mudah.
Kebijakan
penyimpanan
secara
acak, dimana
menyimpan barang
yang datang pada sembarang tempat
yang
tersedia.
Apabila
ada lebih dari
satu
lokasi
penyimpanan
yang
tersedia,
secara
teoritis
barang
yang datang mempunyai kemungkinan yang sama
untuk ditempatkan pada semua
lokasi
yang tersedia. Pada prakteknya, barang tersebut ditempatkan pada ruang
kosong
yang
paling
dekat.
Seperti
yang
dipaparkan
oleh
Francis,
McGinnis,
and
White (1992) dan Tompkins et al. (1996), penyimpanan dan pengambilan dalam
random storage policy tidaklah
murni acak dalam prakteknya. Operator cenderung
menyimpan dan mengambil barang dari lokasi yang paling dekat.
2.
Dedicated storage policy
Dalam kebijakan ini, barang yang datang harus disimpan pada lokasi yang
ditetapkan tergantung dari tipe barang. Masing-masing dari
kedua
kebijakan
ini
mempunyai keuntungan dan kerugian. Untuk volume
dan frekuensi operasi S/R
(Storage/Retrieval)
yang sama, random policy
memerlukan ruang penyimpanan
yang
lebih kecil dibanding dengan dedicated policy.
Hal
ini
terutama disebabkan dedicated
policy memberi ruang untuk masing-masing barang sesuai dengan tingkat inventory
maksimal dari barang
tersebut.
Tentu saja, tingkat
maksimal tercapai
secepat barang
|