Home Start Back Next End
  
26
2.2.4 Pengekstrasian Fitur (Feature extraction)
Pada pengolahan citra 
serta pengenalan pola, terkadang terdapat data
input
yang
berukuran besar akan tetapi informasi yang dibutuhkan dari data input tersebut tidaklah
banyak. Dengan data input yang berukuran besar ini akan menimbulkan sejumlah
kendala
seperti
memperlambat
proses
kinerja
ataupun
membuat
data
input
menjadi
tidak
dapat
diproses
oleh
algortima
tertentu.
Untuk
mengatasi
hal
ini
maka
dilakukan
pengekstrasian fitur pada data input tersebut. Dengan pilihan pengekstrasian fitur yang
tepat
maka akan dihasilkan sebuah set data yang berisi
informasi
yang relevan dari data
input.
Pengekstrasian fitur dapat diartikan sebagai proses mengambil informasi yang
relevan, berhubungan dengan klasifikasi data input dengan bantuan suatu alat. Biasanya
pengekstrasian fitur dilakukan dengan bantuan piranti lunak. Pemrosesan ini akan
mengubah
pola
data
mentah
dari
gambar
menjadi
sebuah
vektor
ciri.
Penggunaanya
akan mengurangi data yang terulang dalam seubah pola gambar (Saphiro dan Stockman,
2001,p  94).  Teknik  pengekstrasian  fitur  ini  digunakan  dalam
proses,  salah  satunya
deteksi muka.
2.2.5. RGB to Gray
Konversi RGB To Gray
melakukan transformasi dari sebuah image berwarna 24
bit dengan 3 channel menjadi sebuah image grayscale 8 bit dengan single channel.
konversi ini dilakukan dengan melakukan penjumlahan nilai bobot dari warna merah,
biru dan hijau dari citra berwarna. Rumus yang digunakan adalah:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter