13
transaksi.
2.
Perbedaan di antara struktur data pada beberapa database yang heterogen bisa diatasi.
3.
Aturan
untuk
transformasi data diterapkan
untuk
memvalidasi dan
mengkonsolidasi data
apabila data dipindahkan dari database OLTP ke Data Warehouse.
4.
Masalah keamanan dan kinerja bisa dipecahkan tanpa perlu mengubah sistem produksi.
2.3.2.1 Pengertian OLTP (Online Transaction Processing)
Menurut Connolly and Begg (Connolly and Begg 2005,
hal1153),
sebuah organisasi
menerapkan
beberapa sistem OLTP yang berbeda untuk menjalankan proses bisnis seperti kendali inventori,
invoicing, dan point-of-sale. Sistem ini menghasilkan data operasional yang mendetil, up-to-date,
dan dapat diubah-ubah. Data di dalam OLTP diorganisir berdasarkan kebutuhan transaksi yang
berhubungan dengan aplikasi bisnis serta mendukung pengambilan keputusan operasional harian.
2.3.3 Karakteristik
Data Warehouse
Dari definisi oleh Connolly dan Begg (Connolly dan Begg 2005, hal1151), karakteristik dari data
warehouse yaitu:
1.
Subject-oriented
artinya
data
warehouse
harus
berorientasi
pada
subyek
yaitu data
warehouse dibuat berdasarkan subjek-subjek utama di dalam bisnis (seperti pelanggan,
produk, dan penjualan) dibandingkan dengan
area-area aplikasi utama (seperti bon
pembayaran pelanggan, kontrol stok, dan produk penjualan).
2.
Integrated artinya
data
warehouse
harus
terintegrasi
karena
sumber-sumber
data
warehouse
berasal
dari
berbagai
lingkungan
bisnis
dengan
sistem aplikasi
yang
berbeda.
Sumber
data
yang
terintegrasi
harus
dibuat
konsisten
untuk
menampilkan
tampilan
data
|