organisasi, strategi untuk
mencapai
tujuan
dan
sasaran,
strategi
implementasi organisasi, dan strategi pembeda utama.
2. Process Foundation Phase.
Fase
ini
mendesain
proses
arsitektur yang diinginkan. Organisasi
menentukan aturan-aturan, prinsip, pedoman, dan model untuk
implementasi BPM lintas organisasi. Proses arsitektur
menyediakan dasar untuk mendisain dan merealisasikan langkah
awal proses BPM, dimana teknologi informasi dan arsitektur
bisnis searah dapat dengan strategi organisasi. Pada fase Process
Foundation Phase akan ditentukan arsitektur awal proyek,
timeline, gambar proses organisasi, daftar proses end-to-end.
3. Technology Foundation Phase.
Fase ini memiliki hasil utama yaitu arsitektur informasi, peralatan
dan
teknologi
yang
dibutuhkan,
identifikasi
sistem yang
sedang
berjalan,
canonical
data
and
data
source
dictionary, portfolio
fungsionalitas
bisnis
awal,
penentuan
tim proyek
teknis
yang
dibutuhkan. Ketika unit dan proses bisnis ditentukan kemudian
tujuan dari proses disepakati, proyek harus bisa menghasilkan
kesuksesan semaksimal mungkin. Arsitektur informasi yang
direkomendasikan adalah SOA (Service Oriented Architecture).
4. BPM Foundation Phase
Fase ini tidak hanya menyediakan cara untuk memulai proyek,
tetapi
juga
akan
menyelesaikan langkah-langkah
yang
diperlukan
untuk membuat proyek menjadi sukses. Langkah-langkah tersebut
termasuk
menentukan
stakeholder yang
berkepentingan
dalam
|