bergembira
dengan
aneka
permainan
desa, belajar
kesenian
daerah
dibawah
birnbingan
Udjo
Ngalagena.
Mang
Udjo-begitu
dia
biasa
dipanggil-tidak
hanya
menguasai teknik
bermain
angklung,
tapi
juga
teknik
bermain
kecapi,
gamelan,
dan
lagu
Sunda.
Saung Angklung
Udjo
memadukan
lingkungan
alam,
masyarakat,
anak-anak
dan
kesenian menjadi
satu
paket
kunjungan
wisata
budaya
yang
berdaya tarik
tinggi.
Saung
Angklung
Udjo
ibarat
"Monumen
Hidup".
Berbagai
jenis keseian
daerah
yang
di
daerah
asalnya
sudah
pudar
tertelan
jaman,
justru
di
Saung
Angklung
Udjo bisa
kita
saksikan
oleh
berbagai
kalangan setiap pertunjukan sore.
Mang Udjo
meninggal pada
3
Mei
2001. Saung Angklung
Udjo
kemudian
diteruskan
oleh
anak-anaknya
Visi
Saung
Angklung Udjo
yaitu
sebagai
objek
Pariwisata
Seni dan
Budaya
yang
memiliki
kepedulian dalam
pembinaan
dan
pelestarian seni
bersama
komunitas seniman Jawa
Barat,
khususnya
kesenian
angklung.
Disamping
itu
juga menjadi
pusat kajian,
pelatihan,
pagelaran
dari
industri
seni
musik
angklung
di Indonesia.
Misi
Saung Angklung Udjo yaitu turut
berperan aktif
secara bergotong
royong
dengan
masyarakat
sekitar
dan
komunitas
seniman
budayawan Jawa
Barat dalam
mengembangkan
dan melestarikan
|