9
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira
Gajah
Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring
Gurun,
ring
Seran,
Tañjung
Pura,
ring
Haru,
ring
Pahang,
Dompo,
ring
Bali,
Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
Terjemahannya,
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Beliau
Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan
puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo,
Bali,
Sunda,
Palembang,
Tumasik,
demikianlah
saya
(baru
akan) melepaskan
puasa".
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian
wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.
Perang bubat
Dalam ''Kidung
Sunda''Berg,
C.C.
1927.
''Kidung
Sunda.
Inleiding,
tekst,
vertaling
en
aanteekeningen.'' s
Grav.,
BKI.
diceritakan bahwa
(Perang
Bubat,
1357)
bermula
saat
Prabu Hayam Wuruk hendak menikahi (Dyah Pitaloka) putri (Kerajaan Sunda,Galuh)
sebagai permaisuri. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda, dan
rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan
pernikahan agung itu. Gajah Mada yang
menginginkan
Sunda
takluk,
memaksa
menginginkan
Dyah
Pitaloka
sebagai
persembahan
pengakuan
kekuasaan
Majapahit.
|