20
A. Motif-motif golongan geometris
Yang
termasuk
dalam golongan
geometris
yaitu
motif
kawung,
ceplok,
garis miring, dan banji.
B. Motif-motif golongan non-geometris
Yang termasuk
golongan
ini
yaitu
motif semen dan
motif
tumbuhan
serta
hewan. Motif semen adalah motif batik yang di dalamnya terdapat
susunan motif-motif utama non-geometris seperti hewan, lidah api, meru,
dan bangunan yang dilengkapi isen.
Akibat pengaruh dari Cina, batik Banyumas sering menggunakan motif
burung
hong
atau
phoenix,
naga,
dan
singa
dalam batiknya.
Biasanya
batik-batik dengan motif tersebut merupakan ragam hias tok wi atau
taplak altar untuk sembahyang warga tiong hoa.
Motif
dan
desain
batik
Banyumas
beraneka
ragam karena
mendapat
banyak pengaruh dari saat masa penjajahan dan dari luar daerah Banyumas.
Penggunaan
motif
flora
dan
fauna
dalam setiap
kain
batiknya
merupakan
kekhususan
dari
batik
Banyumas.
Menurut
Nian
S.
Djoemena
dalam bukunya
Batik
dan
Mitra terbitan
Djambatan
menyebutkan
bahwa
motif,
warna
dan
gaya mirip batik Solo. Menurut Nian hal ini dapat terjadi akibat strategi Belanda,
devide et impera, pelarian dari Solo membawa keterampilan membatik ke
Banyumas.
Sedangkan
menurut
Veldhuisen
dalam
buku
Batik
Belanda
1840-
1940 terbitan PT Gaya Favorit Press, bahwa batik Banyumas banyak
mendapat
pengaruh
dari
Yogyakarta.
Pengaruh
Belanda
nampak
pada
batik
Materos
yang
masih diproduksi sampai saat
ini di Banyumas.
Batik Materos adalah batik
|