10
b. pengaruh berbagai kebudayaan asing terlihat kuat serta memiliki beraneka ragam
warna.
Berdasarkan ciri-ciri di atas
maka batik Banyumas termasuk dalam kategori batik
pesisir.
Walaupun
demikian,
batik Banyumas
memiliki
pengaruh
yang
kuat
dari
batik
klasik Yogyakarta dan Solo. Hal ini terlihat dari persamaan motif dan warna yang
digunakan.
2.2.1 Asal Mula Batik Banyumas
Letak daerah Banyumas di ujung barat daya propinsi Jawa Tengah secara
geografis dekat dengan Pasundan. Naskah Babad Banyumas yang ditulis
sekitar
1898
dalam bahasa
Jawa
mengisahkan
tentang
silsilah
bangsawan
Banyumas yang dimulai dari Kerajaan Majapahit.
Tidak
ada
keterangan
mengenai
asal
mula
batik
Banyumas.
Asal
mula
batik
Banyumas
menurut Nian S.
Djoemena dalam bukunya
yang berjudul
Batik dan Mitra (terbitan Djambatan, 1990) dibawa oleh pengungsi-pengungsi
dari daerah Solo ketika di kerajaan Mataram
terjadi perang saudara akibat siasat
pemecah belah
Belanda sekitar
tahun 1680.
H. Santosa Doellah dalam bukunya
Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan (terbitan Danar
Hadi, 2002)
menulis
bahwa
pengaruh
Keraton
Solo
dan
Yogya
pada
batik
Banyumas
berawal
dari
kedatangan pengungsi Mataram saat pecahnya perang Diponegoro (1825-1830).
Pada awal abad ke-20 sampai
lebih kurang 1980, warna batik
Banyumas adalah
biru
tua
(indigo),
coklat
(soga)
dan
putih
kekuningan.
Warna
putih
kekuningan
ini
yang
menjadi
ciri
khas
dan
berasal
dari
proses
pembatikan
sendiri.
Pada
proses pembatikan, kain
dilorod dua kali: setelah celupan pertama dalam
|