Home Start Back Next End
  
9
Sedangkan ebeg merupakan tari tradisional Banyumas yang menggambarkan
kegagahan prajurit berkuda pada saat penjajahan. Seni tari
ini biasanya dibarengi atraksi
barongan dan penthul cepet dan diiringi alunan musik gamelan bendhe. Ada juga sintren
yang merupakan seni tari tradisional Banyumas. Seni tari sintren
dilakukan seorang
penari saja dengan diiringi gamelan Jawa.
Seni warisan budaya Banyumas yang telah disebut di atas merupakan warisan
budaya nusantara yang harus terus dipertahankan dan dikembangkan, salah satunya
adalah seni batik Bayumas. Pada dasarnya seni membatik sama dengan seni lukis, hanya
berbeda
alatnya
saja.
Dalam kegiatan
seni
melukis,
alat
yang
digunakan
adalah
kuas,
sedangkan dalam membatik, alat yang digunakan yaitu canting.
Batik
berasal
dari
kata
“tik”
yang
berarti
titik. Kata
batik
sendiri
baru
dikenal
sekitar
tahun
1705
dalam laporan
tentang
daerah-daerah
jajahan
yang
ditulis
oleh
Chastelein, seorang anggota dewan Raad van Indie (Dewan Hindia).
Berdasarkan daerah
pembatikannya,
batik
dibagi
menjadi
dua
yaitu
batik
klasik
atau
pedalaman
dan
batik
pesisiran.
Batik
klasik dibuat
di
wilayah
Yogyakarta
dan
Solo
(Surakarta).   Sedangkan   wilayah   pesisiran   terdiri   dari   wilayah   Banten,   Jakarta,
Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Lasem, Madura,
Sumatra, dan daerah lainnya di luar
Yogya dan Solo.
Batik klasik memiliki ciri khas yaitu:
a.   ragam hias bersifat simbolis berlatarkan kebudayaan Hindu-Jawa
b.   warnanya soga (coklat), indigo (biru), wedel (hitam), serta putih.
Lain halnya dengan batik pesisir yang memiliki ciri khas:
a.   ragam hias bersifat naturalis
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter